Saturday 22 December 2018

Tol JKT-SBY Sudah Nyambung Lho. Terus Indonesia Punahnya Dimana Sih, Pak?


Empat bulan menjelang perhelatan pemilu 2019 seperti sekarang, terdapat dua tokoh yang berada di top of mind dari mayoritas masyarakat. Mereka adalah Joko Widodo yang merupakan presiden petahana, dan Prabowo Subianto yang merupakan capres dari kubu oposisi.
Soal exposure dari media, tak diragukan lagi. Baik Jokowi mau pun Prabowo, sama-sama menjadi figur yang tidak pernah sepi dari sorotan. Kedua lelaki ini mempunyai basis pendukungnya masing-masing. Bahkan, para pendukung ini ada yang begitu militan. Betul…?
Wajar apabila Pak Jokowi memperoleh sorotan dari media. Pria ini adalah lokomotifnya pemerintahan yang sedang berkuasa. Segala kebijakan yang dikeluarkannya akan dikulik habis-habisan.

Sunday 16 December 2018

Pengalaman Pertama Booking dan Menginap Via Airy Rooms


Aku bukanlah seorang yang menjalani kehidupan sehari-hari, yang mengharuskanku melakukan perjalanan setiap saat. Bahkan jujur, dalam setahun bisa dihitung dengan jari. Berapa banyak aku melakukan perjalanan ke luar kota, yang membuatku meninggalkan rumah untuk beberapa hari.
Salah satunya, sebuah pengalaman yang baru saja kujalani. Di awal Desember barusan, aku mempunyai suatu urusan, yang membuatku harus menyambangi Jakarta. Keperluanku di ibukota sebenarnya tidak lama. Cuma sehari. Tetapi jika ditambah dengan perjalanan ketika berangkat ke Jakarta dan pulang, maka waktu yang kuhabiskan sekitar 3 hari.

Tuesday 4 December 2018

Predikat Apa yang Paling Pantas Disematkan Kepada Pak Harto…?


Keluarga Cendana sepertinya ditakdirkan untuk menjadi bagian dari sejarah perjalanan negara Indonesia. Mendengar istilah “Keluarga Cendana”, kita semua pasti sudah paham. Siapa sajakah yang dimaksud dengan keluarga ini.
Indonesia pernah memiliki seorang presiden, yang memguasai negeri ini selama lebih dari tiga dekade. Dialah Jendral Besar Soeharto. Ya, jendral besar. Karena terdapat lima bintang yang menempel pada dirinya.
Presiden Soeharto, pemimpin terlama di Indonesia. Pic source: merdeka.com

Selama menjadi presiden, Pak Harto mendiami sebuah rumah di jalan Cendana, Jakarta. Bersama istri dan keenam anaknya, keluarga Soeharto menjelma keluarga yang legendaris. Rumah yang berada di jalan Cendana inilah, yang akhirnya dipakai orang-orang untuk menyebut keluarga sang penguasa Orde Baru itu.

Tuesday 27 November 2018

Selamat Ulang Tahun MetroTV…! Prabowo-Sandi Yakin Boikot MetroTV?


Dalam pemilihan presiden 2019, terdapat dua pasang kandidat. Nomer urut 1 adalah pasangan yang diusung kubu petahana, yakni Presiden Joko Widodo, yang menggandeng Kiai Ma’ruf Amin. Sementara nomer urut 2 adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, jagoannya kelompok oposisi.
Kedua pasangan ini tentu mempunyai tim suksesnya masing-masing. Sebuah tim besar yang terdiri dari kalangan partai politik, mau pun figur-figur profesional yang sengaja di-hiring untuk dapat menciptakan dan menjalankan strategi kampanye yang ciamik.
Timsesnya Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf bernama Tim Kampanye Nasional (TKN). TKN dikomandani oleh pengusaha Erick Thohir. Seorang figur yang belakangan profilnya langsung melesat, karena kesuksesannya dalam menyelenggarakan Asian Games 2018.

Friday 23 November 2018

Kampanye Asbun Bin Blunder Ala Oposisi


Kalau Kiai Ma’ruf Amin sempat terseok-seok lantaran isu mobil Esemka, Pak Jokowi kupikir lebih heboh lagi. Pria asal Solo ini, malah lebih sering menjadi sasaran serangan dari kubu kampret. Ibarat kata, apa pun yang terucap dari Jokowi, pasti akan dibahas. Apalagi jika pernyataannya mengandung istilah yang tidak biasa. Waaah, akan langsung dikuliti habis-habisan!
Sontoloyo dan genderuwo, menjadi dua istilah yang beberapa waktu terakhir begitu menonjol. Bagaimana tidak menonjol…? Lha wong diucapkan oleh Presiden Jokowi?! Sebagai orang Jawa, wajar bila kata-kata tersebut meluncur dari sang presiden. Karena ‘sontoloyo’ dan ‘genderuwo’ adalah istilah yang lumrah dan amat membumi bagi masyarakat Jawa.
Aku tak menaruh heran, kala Pak Jokowi melayangkan cap sontoloyo dan genderuwo kepada para politisi ‘nakal’. Kita ketahui bersama, akhir-akhir ini banyak politisi yang bisanya cuma melemparkan rasa pesimis, ketimbang menebarkan ungkapan positif dan optimisme.

Wednesday 7 November 2018

Dari Polemik ‘Tampang Boyolali’, Siapa yang Paling Diuntungkan?


Ketika berselancar di dunia maya, tak sengaja aku menemukan sebuah berita. Berita tersebut berjudul cukup mencolok: Prabowo Minta Maaf Soal ‘Tampang Boyolali’. Wow..., hanya dari membaca judulnya saja, aku sudah tertarik.
Berita ini berasal dari detik.com. Sebuah media online yang kredibilitasnya lumayan mumpuni. Spontan aku mengklik tautan beritanya. Dan kubaca sampai selesai. Hhmm, isinya nyaris sama seperti judulnya. Prabowo Subianto akhirnya menyampaikan permohonan maaf.
Prabowo Subianto. Pic source: online24jam.com

Ya, permintaan maaf. Atas gonjang-ganjing yang timbul lantaran pidatonya yang menyebut-nyebut daerah Boyolali. Permintaan maaf ini tertera dalam sebuah video yang diunggah oleh koordinator jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi―Dahnil Anzar Simanjuntak―melalui akun Instagram-nya.

Sunday 4 November 2018

Surprise! Lucinta Luna dan Mpok Elly Sugigi Dukung Prabowo-Sandi. Menurutmu…?


Kawan, tidak terasa ya? Hari ini kita sudah menapaki bulan November. Tak lama lagi, tahun 2018 akan segera berlalu. Kemudian datanglah 2019. Tahun yang sepertinya spesial bagi kita semua. Karena kita akan kembali menemui hajatan lima tahunan, yaitu pemilu.
Sesuai rencana, tanggal 17 April 2019 akan dilaksanakan pemilu secara serentak. Artinya, pemilihan untuk anggota DPR atau legislatif, akan diadakan bersamaan dengan pemilihan untuk kepala negara alias presiden.
Coba kamu rasakan. Makin mendekati hari-H pemilu, suasana makin menghangat. Ya, kan…? Semua peristiwa jadi amat sensitif. Bahkan, nyaris segala hal dikait-kaitkan dengan pemilu. Hampir tidak ada yang terlewat, untuk disangkut-pautkan dengan hajatan politik tahun depan. Khususnya pilpres.

Thursday 1 November 2018

PAN Hattrick! Bupati, Gubernur, dan Wakil Ketua DPR-nya Jadi Tersangka Korupsi. Fiuuhh…


Kita tahu, Setya Novanto pernah menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun jabatan ini harus ditanggalkan oleh politisi Partai Golkar tersebut. Karena dirinya menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik (e-ktp). Papa Setnov pun tak lagi menjadi ketua dewan, dan digantikan oleh Bambang Soesatyo.
Mendengar fakta ini, reaksi kita barangkali sudah biasa-biasa saja. Karena sebagai rakyat, kita sudah terlampau sering mendengar berita penangkapan anggota dewan lantaran terjerat kasus korupsi.
Ya, mungkin kita sudah tak begitu peduli. Ketika terdapat anggota DPR yang tersangkut korupsi. Entah itu anggota DPR pusat, maupun yang berada di daerah. Rasanya seperti silih berganti, para anggota dewan yang harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lalu dengan tergopoh-gopoh, mereka terlihat keluar dari gedung KPK dengan mengenakan rompi oranye.

Saturday 27 October 2018

Berkaca dari Oposisi, Masih Efektifkah Mencomot Pahlawan Nasional Sebagai Bahan Jualan Politik?


Salah satu isu yang masih ramai diperbincangkan sekarang adalah insiden bendera bertuliskan kalimat tauhid. But one thing for sure, kali ini aku tidak akan membahas soal itu. Kuakui, kapasitasku belum nyampe untuk mengutak-atiknya. Aku hanya berharap. Semoga kita semua dapat meresponsnya dengan bijak.
Aku lebih suka mengutak-atik seorang Sandiaga Uno. Hmm, bagaimana tidak? Lelaki ini kurasa semakin hari, semakin populer saja. Namun kepopulerannya ini jangan dipandang dari kacamata positif saja. Bahkan kukira, popularitas yang sedang menjangkiti Sandi malah dijejali oleh hal-hal negatif. Uuffttt…!
Sandiaga Uno berambut petai. Pic source: suara.com

Ya, negatif. Isu yang paling mutakhir bisa menjadi contoh yang konkret. Beberapa hari yang lalu, muncul kabar dari seorang wanita yang bernama Gustika Jusuf Hatta. Dari nama belakangnya, kamu mungkin bisa menebak. Benar, Gustika merupakan salah satu keturunan dari Mohammad Hatta, sang bapak proklamator Indonesia.

Thursday 25 October 2018

‘Hanum & Rangga’, Film Terbaru dari Novelnya Hanum Rais. Kamu Tertarik Nonton…?


Gonjang-ganjing soal kebohongan Ratna Sarumpaet masih belum sepenuhnya reda. Kasus ini kadang masih mengemuka, tatkala ada update terbaru yang diberikan pihak kepolisian.
Ratna Sarumpaet harus lebih lama memendam keinginannya untuk menghirup udara bebas. Kabar terakhir yang kudengar, masa penahanannya sebagai tersangka kasus hoax, telah diperpanjang oleh polisi. Malang nian nasibnya, apalagi permohonannya untuk menjadi ‘tahanan kota’, ditolak mentah-mentah.
Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, tak pelak turut menyeret banyak figur. Beberapa orang telah dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan. Mereka diantaranya adalah Amien Rais, Nanik S. Deyang, Said Iqbal, Dahnil Anzar, dan Atiqah Hasiholan. Nama yang tersebut terakhir adalah putri dari Ratna, yang juga seorang aktris.

Friday 19 October 2018

Sensitifnya Simbol-simbol Jari Gegara Pemilu


Saat ini, musim kampanye pemilu 2019 memang sudah dimulai. Baik itu pemilu presiden, mau pun pemilu legislatif. Kalau di pilpres, calon wapres nomer urut dua, yakni Sandiaga Uno, kayaknya yang paling semangat buat kampanye. Bagiku, ‘pendekar bango’ ini banci kamera banget deeeh…! Pokoknya, tiada hari tanpa ucapan-ucapan nyeleneh dari Sandi. Betul nggak?!
Hahaa. Cuap-cuap soal Sandi Uno di atas, sekadar prolog saja. Karena aku sedang tidak begitu ingin membahas pria metroseksual yang satu itu. Aku lebih suka ngobrolin hal lainnya. Seperti ini misalnya. Coba kamu amati foto yang kulampirkan di bawah:
Pic source: instagram.com/najwashihab

Gimana…? Menarik kan? Yaps, foto ini kucomot dari akun Instagram resmi-nya Mbak Najwa Shihab. Foto tersebut diambil, setelah episode Mata Najwa yang ditayangkan pada Rabu, 10 Oktober 2018 kemarin.

Tuesday 16 October 2018

#AksiSehatCeria Itu Mudah dan Murah Lhoo…! Ini Ceritaku, Kalau Kamu?


Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Kukira ungkapan ini sudah cukup familiar bagi kita semua. Ya, mencegah itu lebih baik ketimbang harus mengobati. Betul, kan…? Dan ngomongin obat, pasti tidak akan jauh-jauh dari soal penyakit, dan kesehatan.
Kesehatan…? Hhmm, rasanya gampang-gampang susah, untuk membahas hal yang satu ini. Tetapi aku akan mencobanya dengan sesuatu yang kurasa amat simpel. Begini, aku mau tanya. Apa saja yang kamu lakukan, tatkala bangun di pagi hari?
Ada banyak aktivitas yang biasanya akan kamu lakukan. Ketika akhirnya bisa membuka mata, dan bangkit dari tempat tidur di pagi hari. Namun begitu, izinkan aku untuk sedikit bercerita, seperti apakah rutinitasku tatkala bangun di pagi hari.

Sunday 14 October 2018

Soal Harga Bensin, Pak Jokowi Itu ‘Maju Kena Mundur Kena’. Betul Nggak…?


Ngomongin Pak Jokowi, yang baru saja viral dan ramai dibicarakan adalah pidatonya pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, di Bali. Pidato itu menyebut-nyebut Game of Thrones.
Kali ini aku tidak akan membahas perihal Game of Thrones. Apalagi soal analoginya yang digunakan untuk menggambarkan kondisi perekonomian dunia saat ini. Otakku belum nyampe, hahaa.
Namun yang jelas, pidato Pak Jokowi yang nyerempet-nyerempet serial Game of Thrones itu, tentu menimbulkan berbagai reaksi. Ada yang terpukau. Ada pula yang tidak begitu paham. Ada yang bangga dan suka. Ehh…, ada juga yang tidak suka.

Thursday 4 October 2018

Sama-sama Pengguna Bedah Plastik, Kamu Pilih Bu Ratna atau Roy Kiyoshi…?


Bedah plastik sedang menjadi topik paling hot saat ini. Tiba-tiba, semua orang membicarakan operasi plastik. Jadi begini. Fenomena soal bedah plastik terjadi lantaran satu orang yang bernama Ratna Sarumpaet.
Perempuan yang dikenal sebagai aktivis tersebut, tiba-tiba menjadi sorotan nomer satu di tanah air. Bahkan sejenak, bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pun kalah gaungnya dengan kehebohan yang diciptakan oleh Ratna.
Kehebohan ala Ratna Sarumpaet dimulai, tatkala ia bercerita bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan. Menurutnya, sejumlah orang telah memukulinya, dan kejadiannya berada tidak jauh dari bandara Bandung. Dan terjadi pada 21 September 2018 kemarin.

Tuesday 2 October 2018

Upaya Ahmad Dhani untuk Tetap Terlihat ‘Hijau’


Kenapa artikel ini kuberi judul seperti di atas? Biarkan aku menjelaskannya. Di judul itu, aku memberi penekanan pada kata ‘hijau’. Salah satu jenis warna yang tentunya sudah amat familiar bagi kita semua.
Hijau dipandang sebagai warna yang menenangkan, menentramkan. Karena pemandangan alam yang tampak di sekitar kita, juga didominasi oleh warna hijau. Warna hijau juga melambangkan kesuburan.
Tetapi ngomongin soal warna hijau, kukira sebagian besar dari kita sudah cukup paham. Bahwa warna hijau mempunyai arti khusus bagi pemeluk agama Islam. Dalam keyakinan Islam, warna hijau direpresentasikan sebagai warna surga.

Saturday 29 September 2018

Buni Yani Mau Bikin Paguyuban ‘Korban Kriminalisasi Rezim Jokowi’. What...?!


Apa reaksimu ketika mendengar nama Buni Yani disebutkan? Apakah kamu akan marah? Gemas? Benci? Atau…, malah simpati? Hehee, whatever. Namun yang jelas, sosok Buni Yani menjadi cukup terkenal beberapa waktu belakangan. Yah, setidaknya sejak akhir 2016, pria ini tiba-tiba mencuat menjadi seseorang yang amat disorot.
Mengapa Buni Yani tiba-tiba menjadi sangat populer? Hal ini erat kaitannya dengan kasus yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama. Mantan gubernur DKI Jakarta yang familiar disapa Ahok tersebut, saat ini harus mendekam dibalik jeruji besi, lantaran sebagian pidatonya di Kepulauan Seribu yang dituduh bermuatan penistaan agama.
Polemik Ahok yang menggegerkan ini, disinyalir dipicu oleh unggahan dari akun Facebook milik Buni Yani. Sejumlah pihak tidak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Buni Yani itu. Hingga akhirnya, Buni Yani pun harus berurusan dengan hukum. Karena postingannya soal video pidato Ahok, dianggap mengandung ujaran hasutan dan kebencian.

Wednesday 26 September 2018

Edy Rahmayadi dan ‘Efek Domino’ yang Bisa Saja Timbul


Saat ini, sosok Edy Rahmayadi sedang tersorot banyak mata. Purnawirawan Angkatan Darat ini sedang mengemuka, lantaran statusnya sebagai pucuk pimpinan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebagai ketua umum PSSI, dirinya dimintai pertanggungjawaban atas sebuah tragedi yang terjadi pada hari Minggu, 23 September barusan.
Edy Rahmayadi saat tampil di tayangan Kompas Petang, Kompas TV, pada 24 September 2018. Screenshot dari twitter.com/KompasTV

Kukira aku tak perlu bercerita panjang lebar soal tragedi yang terjadi pada 23 September tersebut. Hampir semua dari kita sudah tahu. Bahwa tragedi itu berkaitan dengan rivalitas pendukung dari klub sepakbola di tanah air.
Hikks…, seorang lelaki telah kehilangan nyawanya di hari naas itu. Ya, dari hati yang terdalam, aku turut berbela sungkawa atas tewasnya Haringga Sirla. Dia meregang nyawa, di sekitar stadion GBLA Bandung. Di hari itu, memang ada pertandingan sepakbola antara Persib dengan Persija. Haringga adalah salah satu pendukung dari Persija.

Friday 21 September 2018

Trims Mata Najwa! Caleg Mantan Koruptor Mungkin Bakal Punya ‘Wajah Baru’


Ya, aku mau menyampaikan terima kasih kepada Mata Najwa. Talkshow yang tayang tiap Rabu malam di Trans 7 ini, menurutku telah melakukan tugasnya sebagai watchdog. Sebagai ‘anjing penjaga’.
Sebagai watchdog, idealnya media bertugas sebagai corongnya masyarakat. Media bisa menyuarakan apa yang dirasakan oleh warga. Agar suara-suara yang mungkin kurang terdengar, dapat tersampaikan ke pihak-pihak terkait. Dan lebih didengarkan oleh penguasa.
Najwa Shihab, pembawa acara Mata Najwa. Pic source: dok.pribadi

Dalam hal ini, aku berterima kasih kepada tayangan Mata Najwa, edisi Rabu, 19 September kemarin. Topik yang dibawakan Mata Najwa tak pernah mengecewakan, setidaknya bagiku. Dan kali ini, Mata Najwa membahas soal mantan narapidana kasus korupsi, yang masih bisa mengajukan diri sebagai calon legislatif pada pemilu 2019.

Monday 17 September 2018

Dear PNS Koruptor, Kamu Dipecat? Jadi Caleg Aja Yuk?!


Aku hanya bisa terhenyak, kala mendengar satu kabar dari tanah yang sedang dilanda bencana. Konon, sebuah operasi tangkap tangan telah membekuk seorang oknum anggota DPRD Kota Mataram (sumber). Oknum tersebut diduga hendak meminta ‘jatah’ dari proyek yang terkait rehabilitasi pascagempa di Lombok dan sekitarnya.
Bayangkan. Banyak orang sedang kesusahan di tempat-tempat pengungsian. Banyak orang kehilangan anggota keluarga. Banyak orang harus meratapi rumahnya yang hancur lantaran gempa. Tetapi oknum DPRD itu, dengan santainya berlaku oportunis.
Aku tak habis pikir. Apa ya…, yang ada di benak si oknum DPRD tersebut? Bagaimana bisa, ia tega untuk berlaku curang seperti itu. Apakah kadar kemanusiaannya telah sebegitu rendahnya? Hingga dengan pongahnya menuntut jatah dari proyek rehabilitasi pascagempa?

Friday 14 September 2018

Sandiaga Uno Sang ‘Media Darling’


Beberapa waktu belakangan, sosok Sandiaga Uno sering menjadi pembicaraan. Kupikir pria ini telah menjelma menjadi media darling baru di tanah air. Segala tindak tanduknya selalu memperoleh perhatian. Nyaris semua ucapannya dijadikan kutipan untuk mengisi berita utama di media-media. Dan dipergunjingkan di linimasa media sosial.
Apalagi setelah Sandi Uno melesat mulus menjadi salah satu kandidat pada pilpres 2019. Nyaris tak ada yang menduga, jika lelaki 49 tahun itu bakal turut berkontestasi di pilpres. Sandiaga Uno mengalahkan figur-figur lainnya yang awalnya berpeluang menjadi tandemnya Prabowo Subianto.
Sandiaga Uno. Pic source: wartakota.tribunnews.com

Ya, sungguh merupakan kejutan. Sandi yang belum genap setahun mengemban amanah sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, lebih memilih untuk meletakkan jabatan tersebut. Kemudian bersama Prabowo, mendaftarkan diri ke KPU untuk menantang petahana, Presiden Joko Widodo.

Tuesday 11 September 2018

Film Tentang Ahok Bakal Dirilis, Seperti Apa Ya Filmnya?


Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, tak pernah sepi dari sorotan. Saat ini, pria asal Belitung Timur itu masih menyelesaikan masa hukumannya. Perkiraan, awal tahun 2019 Ahok dapat kembali menghirup udara kebebasan.
Kabar hendak bebasnya Ahok, tentu disambut sukacita oleh para pendukungnya. Simpatisan Ahok yang dikenal sebagai ahokers, sepertinya sudah tidak sabar untuk menyambut kebebasan tokoh yang satu ini.
Ahok memang kondang. Meski ia masih dipenjara, berita tentangnya masih sanggup mencuri perhatian khalayak. Apa pun yang berkaitan dengan Ahok, selalu sukses menjadi sorotan.

Friday 7 September 2018

Kata Mardani, Aksi #2019GantiPresiden Akan Surut Kalau Harga Telur 11.000/kg. Menurutmu…?


Hari-hari belakangan, topik yang santer dibicarakan adalah perihal dolar. Memang sih, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika (USD) sedang melemah. Yang kudengar, bahkan sempat menyentuh level 15.000 rupiah per satu dolar. Hhmm.
Jujur, sebagai rakyat yang super duper awam soal masalah perekonomian makro, aku tak begitu ambil pusing dengan nilai tukar rupiah tersebut. Aku sih berusaha simpel. Tatkala masih bisa bekerja dan menghasilkan uang, maka aku akan tenang. Dengan begitu, aku masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ya, sesimpel itulah hidup. Pokoknya masih bisa membeli bensin untuk motor. Masih bisa membeli nasi lalapan atau pecel setiap hari. Dan tentunya, masih sanggup membeli pulsa untuk keperluan internet. Bagiku, ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi dengan ‘benar’, maka aku akan baik-baik saja. Semoga.

Wednesday 5 September 2018

Asian Games 2018: Biarkan Pencibir Menggonggong, Jokowi Tetap Berlalu


Perhelatan Asian Games 2018 telah usai. Tak terasa, ya? Padahal kayaknya masih kemarin gitu…, Pak Jokowi ‘beraksi’ heboh di opening ceremony Asian Games. Namun waktu tak pernah berhenti berputar. Hari Minggu, 2 September malam, multievent olahraga kasta tertinggi di benua Asia itu, memang harus berakhir.
Di upacara penutupan barusan, terdapat segmen yang menampilkan kesenian khas negeri tirai bambu, China. Ya, estafet penyelenggaraan Asian Games berlanjut ke negara berpopulasi terbesar di muka bumi tersebut. Tepatnya di kota Hangzhou, Asian Games ke-19 akan digeber pada tahun 2022 mendatang.
Fiuhh…, jujur. Aku sengaja menulis artikel ini, karena masih belum sepenuhnya move on dari segala ingar-bingar Asian Games barusan. Terlalu banyak. Yaa…, terlalu banyak momen istimewa yang tercipta di gelaran Asian Games ke-18.

Friday 31 August 2018

Neno Warisman: ‘Atlet’ #2019GantiPresiden yang Paling Banyak Dapat Medali Emas!


Kita semua sedang larut dalam euforia pelaksanaan Asian Games 2018. Tak hanya sebagai tuan rumah. Untuk urusan pencapaian para atlet, kita patut berbangga. Karena atlet-atlet Indonesia yang terjun di pesta olahraga terakbar di benua Asia ini, sanggup menorehkan prestasi.
Ya, detik di saat aku menulis artikel ini, Indonesia bertengger di urutan keempat dalam klasemen perolehan medali. Para pejuang Merah Putih, telah menggondol setidaknya 30 medali emas. Belum lagi medali perak dan perunggunya. Ini benar-benar amazing…?!
Mengejutkan. Benar-benar mengejutkan. Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games, baru edisi 2018 ini perolehan medali emasnya awur-awuran. Cabang olahraga yang mencolok tentu saja pencak silat. Karena silat telah menyumbang 14 emas. Selain itu, patut disorot cabang sport climbing dan paragliding. Dua cabang olahraga yang tak begitu populer, namun berhasil ‘berbicara’ di Asian Games kali ini.

Friday 24 August 2018

Perlukah Merasa Kesal dengan Pawai Anak TK yang Menenteng ‘Bedil’ di Probolinggo…?


Selepas perayaan kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus pekan lalu, kita semua disibukkan dengan euforia upacara pembukaan pesta olahraga terbesar di Asia. Ya, pada 18 Agustus malam, telah dilangsungkan opening ceremony Asian Games 2018. Dan Indonesia memperoleh kehormatan untuk menjadi tuan rumah di perhelatan ke-18 tahun ini.
Semua berdecak kagum, dengan sajian upacara pembukaan yang digeber di GBK Jakarta. Wishnutama dan tim, telah berhasil menghadirkan sebuah pertunjukan kolosal yang sungguh luar biasa.
Opening ceremony Asian Games kemudian menjadi pergunjingan nasional. Tidak hanya lantaran keindahannya yang memanjakan mata. Namun turut diseret ke ranah politik. Bagaimana tidak…? Di awal pertunjukan upacara pembukaan, ditampilkan sosok Presiden Joko Widodo yang beratraksi.

Monday 20 August 2018

Gimana Kalau Rocky Gerung Jadi Komentator Pertandingan Asian Games? Lebih Seru Kali Ya…!


Asian Games telah resmi dimulai. Tepat 18 Agustus kemarin, Presiden Joko Widodo ‘bergoyang dayung’ sebagai tanda dimulainya pesta olahraga terakbar sebenua Asia di Jakarta dan Palembang.
Opening ceremony atau upacara pembukaan yang dilangsungkan di Gelora Bung Karno (GBK), serasa megah dan superistimewa. Aku pribadi menilainya sebagai sajian pertunjukan yang fantastis! Angkat topi buat seluruh tim yang telah bekerja keras, untuk menghadirkan pertunjukan yang sungguh merepresentasikan Indonesia.
Opening ceremony Asian Games 2018, bakal diingat sebagai salah satu upacara pembuka pesta olahraga yang spektakuler. Ya, opening ceremony menjadi satu hal yang krusial. Karena di titik inilah, pesona dari sebuah pesta olahraga bakal ditabuh.

Saturday 18 August 2018

Salah Satu Cara untuk Menjaga Kewarasan: Tidak Nonton ILC-nya TV One…!


Hari-hari belakangan, perhatian kita semua tertuju kepada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Selain itu, sebagai bangsa kita harus berbangga. Perhelatan Asian Games ke-18 telah di depan mata. Negeri kita menjadi tuan rumah. Bersiap menjamu para delegasi olahraga dari seantero benua Asia.
Namun, hiruk-pikuk pemilihan presiden tetap menjadi satu isu yang tak tergeser. Karena bagaimana pun juga, dari pilpres bakal lahir sepasang pemimpin yang menjadi nakhoda Indonesia untuk periode 2019-2024.
Sudah dipastikan, paslon yang bakal berkontestasi di pilpres tahun depan hanya dua. Sama seperti di pilpres 2014. Menyadari hal ini, akankah terjadi polarisasi yang dahsyat seperti di musim kampanye pilpres sebelumnya…? Huuftt, sepertinya bakal tak jauh berbeda. Hikkss.

Thursday 16 August 2018

Kalau Jokowi Menang Pada 2019, Akankah PAN Menjadi ‘Bajing Loncat’ Lagi?


Peta kandidat yang bakal bertarung di pilpres 2019, nyata-nyata turut menciptakan realitas politik yang lainnya. Menarik untuk melihat parpol-parpol yang berada di belakang Prabowo Subianto. Mereka adalah Gerindra, PKS, Demokrat, dan… Partai Amanat Nasional (PAN).
Apa yang muncul di benakmu kala mendengar PAN…? Sudah pasti yang pertama muncul adalah sosok Amien Rais. Pria yang sudah sepuh ini, merupakan pendiri PAN. Bahkan melalui PAN, Amien Rais pernah mencicipi kompetisi pilpres. Tepatnya di 2004 silam. Ketika ia menggandeng Siswono Yudhohusodo.
Namun melihat kiprah PAN dalam beberapa tahun terakhir, aku jadi bingung sendiri. Partai ini memilih mendukung Prabowo di pilpres 2014. Bahkan PAN mendapatkan hak istimewa, bila dibandingkan parpol lainnya di Koalisi Merah Putih, kala itu. PAN berhasil menempatkan ketumnya, Hatta Radjasa, sebagai calon wapres.



Monday 13 August 2018

Kata Orang Gerindra, Polling di Medsos Jokowi Sering Keok. Hahaa, Penting Ya…?


Genderang pemilihan presiden (pilpres) 2019 telah resmi ditabuh. Di hari terakhir pendaftaran capres dan cawapres, dua pasangan akhirnya menyambangi kantor KPU untuk mengajukan diri. Relatif tak ada kejutan. Sebagai incumbent, Presiden Joko Widodo bakal kembali bersua dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ini hanyalah ulangan pilpres 2014 lalu.
Jika di calon presiden tidak ada kejutan, lain lagi dengan calon wapres yang digandeng mereka berdua. Di sinilah surprise-nya! Menurut rumor yang kencang beredar, Jokowi akan bersanding dengan Mahfud MD. Namun yang diumumkan Jokowi di Kamis sore, 9 Agustus kemarin, bukanlah pria asal Madura itu. Melainkan KH. Ma’ruf Amin.



Kejutan. Ya…, barangkali para pendukung Pak Jokowi sempat terhenyak, kala mendapati nama Ma’ruf Amin yang dipilih Jokowi untuk bertarung di pilpres 2019. Sebagian besar dari kita tentu mengakui Ma’ruf Amin sebagai salah satu tokoh Islam di negeri ini. Apalagi ia merupakan Ketua MUI. Tetapi tidak membayangkan, lelaki ini duduk sebagai seorang birokrat.

Thursday 9 August 2018

Bakal Cawapres Prabowo Tetap UAS, Uno Alahuddin Sandiaga. Betul Nggak…?


Pendaftaran kandidat untuk pemilu presiden 2019 telah dibuka, dan akan berakhir besok, pada 10 Agustus 2018. Namun hingga detik dimana aku menulis artikel ini, KPU masih adem ayem saja. Belum ada satu pun pasangan yang datang untuk mendaftar secara resmi.
Ya, mendaftar pilpres memang tidak bisa seperti tahu bulat yang digoreng dadakan. Semua butuh proses. Semua butuh waktu. Para elit politisi berjibaku kesana kemari, dan saling tawar sana-sini. Tujuannya cuma satu. Agar segala kepentingan dapat diakomodir.
Karena terbentur berbagai peraturan pemilu, sepertinya peserta untuk pilpres tahun depan bakalan sama seperti tahun 2014 lalu. Hanya ada dua pasangan calon. Ya, lagi-lagi cuma ada dua. Kalau nggak si Ini, ya si Itu. Fiuuhh…

Monday 6 August 2018

Inilah Definisi Gempa Menurut Kaum ‘Kampret’. Syatet Ya…!


Sebagai seorang makhluk, kita wajib mensyukuri segala takdir dari Yang Maha Kuasa. Sebagai bangsa Indonesia, Tuhan telah menggariskan bahwa negeri kita terletak diantara dua benua, yakni Asia dan Australia. Selain itu, kepulauan Nusantara juga diapit dua samudera: Pasifik dan Hindia.
Namun bukan soal geografis itu saja, yang ditakdirkan Tuhan untuk Indonesia. Negeri ini juga dikelilingi lempeng-lempeng kerak bumi, yang konon bersinggungan satu sama lain. Fakta ini sepertinya pernah kita pelajari di bangku SMP atau SMA.
Meski begitu, kali ini aku tidak bakal membahas soal lempeng-lempeng tersebut. Tentunya ada pihak yang lebih ahli dalam memaparkan perihal lempeng bumi, yang menopang tanah-tanah yang kita pijaki ini.



Sunday 5 August 2018

Caleg dari Figur Selebriti? Ehmm, Kamu Optimis dengan Mereka…?


Musim pemilu 2019 telah dimulai. Ya…, pemilunya memang masih tahun depan. Namun ingar-bingarnya, sudah sangat terasa dari sekarang. Perhatian utama kita barangkali tertuju kepada pemilu presiden. Sebagai petahana, Presiden Joko Widodo digadang-gadang bakal kembali berlaga di pilpres 2019. Lalu yang menjadi pertanyaan, siapakah yang ‘berani’ menantang Pak Jokowi…?
Kita menapak di awal Agustus 2018. Pendaftaran untuk peserta pilpres resmi dibuka. Penasaranku semakin memuncak. Siapa sajakah tokoh yang benar-benar niat untuk maju ke medan pilpres 2019? Kita amati saja dalam beberapa hari ke depan.
Oke, seraya menunggu kejutan di pilpres, tak ada salahnya untuk menengok ke tahapan pemilu lainnya. Selayaknya pemilu lima tahunan, di 2019 kita juga akan memilih para anggota legislatif. Para ‘wakil rakyat’ yang gajinya tentu berasal dari pajak yang kita bayar secara rutin.



Thursday 2 August 2018

ILC-nya TV One atau Mata Najwa, Mana yang Kamu Pilih…?


Linimasa di jagat Twitter kerap menghadirkan sesuatu yang menarik. Ada saja…, tagar-tagar yang mampu membuat mata melotot. Dan sebagai salah satu platform media sosial, tentu pengguna Twitter berasal dari banyak kalangan, dengan berbagai kepentingan.
Di linimasa Twitter, dikenal istilah trending topic. Trending adalah hal-hal yang sedang ramai disebut-sebut oleh para pengguna medsos. Biasanya, sebuah hal yang sanggup menjadi trending di Twitter adalah peristiwa luar biasa. Atau bisa pula momen penting, langka, dan menarik bagi para netizen.
Namun makin ke sini, trending di jagat Twitter bisa dengan mudah diciptakan. Trending dapat di-create sedemikian rupa. Inilah sisi lain dari media sosial. Orang-orang cerdas dapat memanipulasi sesuatu, hingga membuatnya menjadi topik yang ‘terasa hangat’ bagi khalayak.



Tuesday 31 July 2018

Dear Neno Warisman, Anda Sedang Melakukan Panjat Sosial…? Iyuuuhh?!


Apa yang muncul di benakmu kala mendengar nama Neno Warisman…? Akhir-akhir ini Neno Warisman memang cukup ramai dibicarakan. Hal itu lantaran sepak terjangnya di kampanye #2019GantiPresiden. Ya, Neno memang menjadi salah satu tokoh yang getol menyuarakan kampanye tersebut.
Siapa yang tidak kenal dengan kampanye yang satu itu? Kampanye yang pada intinya menunjukkan ketidaksukaan kepada presiden Joko Widodo. Tentunya ada banyak alasan yang melatarbelakangi lahirnya kampanye ganti presiden ini. Namun ada satu yang pasti: tidak ingin Jokowi kembali memimpin Indonesia di 2019 besok.
Bah…! Kampanye ini pastilah sarat akan muatan politis. Terang saja, wong kreatornya adalah Mardani Ali Sera. Mardani adalah kader PKS. Dan PKS adalah parpol yang menjadi oposisi di pemerintahan Jokowi. Hmm, nggak heran lagi deh.



Sunday 29 July 2018

Penangkapan Zainudin Hasan dan Kejamnya Framing Media


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pernah absen dari sorotan utama. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukannya sering menjadi perbincangan hangat. Sejumlah terduga penerima rasuah selalu menjadi perhatian, tatkala mengenakan rompi berwarna oranye. Rompi KPK yang ‘keramat’ itu.
Tak sedikit figur-figur populer yang akhirnya harus menahan malu. Lantaran harus memakai rompi oranye ketika keluar dari gedung KPK di Jakarta. Bagiku, ada beberapa tokoh menonjol, yang berkesempatan ‘mencicipi’ rompi tersebut.
Sebut saja politisi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Lalu Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar. Disusul Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho. Dan Gubernur ganteng dari Jambi, Zumi Zola.



Tuesday 24 July 2018

PKS Bakal Berkampanye dengan Gaya ‘Burung Terbang’. Hihi, Burung yang Mana Nih…?


Apa yang terlintas di benakmu kala mendengar kata PKS diucapkan? Yang standar sih pasti bilang kalau PKS itu salah satu partai politik di Indonesia. Ada pula yang nyebut kalau PKS itu parpol reformasi. Karena lahirnya di tahun 1998, tak lama setelah Soeharto tumbang.
Namun di luar jawaban-jawaban standar seperti di atas, pasti ada diantara kalian yang memandang miring kepada partai ini. Iya ‘kan…? Nggak masalah sih. Toh, setiap orang bebas dengan persepsinya masing-masing.
Logo PKS. Pic source: politiktoday.com

Perihal stigma negatif yang disematkan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tentu ada sebabnya. Masih ingatkah kamu dengan kasus korupsi yang cukup heboh di 2013 lalu? Kasus itu terkait suap impor daging sapi. Tak tanggung-tanggung, ketua umum PKS dianggap terlibat dalam kasus ini.

Friday 20 July 2018

Menurut Dirly ‘Idol’, Pasangan Ideal untuk Jokowi adalah Prabowo. Kenapa Bukan HT Saja Sih?!


Tak salah memilih Mata Najwa menjadi salah satu tayangan yang tidak boleh dilewatkan dari layar televisi. Acara berdurasi satu setengah jam ini, nyaris selalu menghadirkan topik-topik yang menarik. Bagiku, menarik tidak harus ‘berat’.
Kadangkala, hal yang terasa remeh-temeh, malah menjadi sesuatu bahasan yang perlu untuk kita ketahui. Contohnya seperti episode Mata Najwa pada Rabu, 18 Juli kemarin. Najwa Shihab menyajikan topik yang cukup menggelitik: #MataNajwaMendadakCaleg
Caleg. Calon legislatif. Istilah ini mulai populer beberapa waktu belakangan. Hal ini lantaran KPU telah membuka pendaftaran bagi parpol, yang hendak mengajukan caleg untuk berlaga di pemilu 2019.

Tuesday 17 July 2018

Dear Pak Jokowi, Tolong Siapkan Pawang Hujan Buat Asian Games. Ndak Guyon Lho Ini?!


Sebulan terakhir, kita semua dimanjakan oleh perhelatan olahraga terbesar di muka bumi. Ya, di Rusia sono diadakan Piala Dunia. World Cup yang menjadi hajatan terakbar di jagat sepak bola, telah sukses diselenggarakan. Prancis menjadi kampiun di edisi tahun ini. Menggenapi gelar negeri anggur itu dengan torehan dua kali juara dunia. Setelah sebelumnya pernah mereka ukir di edisi 1998.
Sekarang, Piala Dunia sudah selesai. Channel Trans TV yang sebulan terakhir amatlah akrab dengan remote control, tampaknya bakal kembali tergeser. Lha bagaimana tidak…? Karena di luar siaran Piala Dunia, tayangan di Trans TV didominasi acara ‘haha-hihi’ dan misteri. Wuaduuhh.



Baiklah. Mari mulai lupakan segala euforia terkait World Cup di Rusia kemarin. Karena aku ‘sepakat’ dengan pernyataan Pak Prabowo. Dia ‘kan pernah bilang kalau ndak suka dengan tayangan Piala Dunia. Alasannya…? Karena ndak ada Indonesia di ajang tersebut.

Saturday 14 July 2018

Pasca Bebas Nanti, Mungkinkah Ahok Bisa Meneruskan Karier Politiknya…?


Ya, tetiba pertanyaan di atas terlontar di benakku. Seusai bebas nanti, apakah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih bisa meneruskan karier politiknya? Apakah kemungkinan itu masih tersedia…?
Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Pic source: news.detik.com
 
Pertanyaan mengenai masa depan Ahok itu, muncul karena dipicu sejumlah hal. Beberapa hari yang lalu, aku membaca sebuah berita di media online. Berita itu mengangkat seseorang yang bernama Sam Aliano. Pun, pria ini sempat diundang dan hadir di episode Mata Najwa, pada 4 Juli yang lalu.
Setelah aku searching sana-sini, ternyata Sam Aliano ini seorang pengusaha. Wajahnya memang sama sekali tidak terkesan Indonesia. Karena ia katanya mempunyai darah Turki. Sehingga raut mukanya terkesan Eropa, terlebih hidungnya yang mancung. Huuft, bikin iri.

Tuesday 10 July 2018

Gegara Reaksinya Atas TGB, Aku ‘Stalking’ Instagram-nya Mbah Amien Rais. Kamu Mau Follow…?

Suasana menjelang pendaftaran untuk pemilu presiden 2019 sudah mulai menghangat. Semua kubu mulai berjibaku. Lobi-lobi semakin kentara. Aneka perbincangan ke arah deal-deal politik kian bertambah intensitasnya. Ya, semua kekuatan politik nasional sudah harus menyongsong fase pendaftaran bakal capres, yang tinggal menghitung hari.
Detik ini, kabar burung yang kudengar dari linimasa medsos, Presiden Joko Widodo telah mengantongi nama bakal cawapres. Seperti yang kita ketahui bersama, sebagai petahana Pak Jokowi sepertinya tetap bakal ikut serta di pilpres tahun depan.
Pria asal Solo ini boleh woles. Karena sejumlah partai politik sudah bersedia memberikan dukungan kepadanya. Hal ini membuat langkahnya kian mulus untuk menapaki pilpres 2019.

Sunday 8 July 2018

Dear Demokrat, Emangnya Cuma AHY yang Layak Ikut Pilpres? Ibas atau Kader Lainnya Gimana…?


Menurut jadwal, bulan Agustus sudah ada pendaftaran untuk peserta pemilu presiden 2019. Kalau tidak ada perubahan peraturan, maka presidential threshold tetap berlaku. Hal ini membuat setiap partai politik harus melancarkan lobi-lobi. Agar deal-deal politik bisa terwujud.
Masing-masing kubu yang hendak bertarung di pilpres, sudah mulai bermain mata. Ketika melirik ke sebelah kanan tidak membuahkan hasil, maka mata langsung melirik ke sebelah kiri. Siapa tahu. Dari pandangan sebelah kiri, ada gayung yang bersambut. Tidak bertepuk sebelah tangan.
Anggap saja, kubu yang muntup-muntup hendak terjun ke arena pilpres adalah sama seperti kelompok yang meramaikan pilkada DKI Jakarta di 2017. Kala itu, ada tiga kelompok yang akhirnya mengajukan jagoannya untuk merebut kursi DKI 1 dan DKI 2.

Thursday 5 July 2018

Benarkah Tuan Guru Bajang NTB Mendukung Jokowi di Pilpres? Wah, Semua Akan ‘Jokowi’ Pada Waktunya!


Mata Najwa edisi Rabu, 4 Juli kemarin, membahas satu isu yang bagiku amatlah menarik. Tak cuma menarik. Namun krusial. Bertajuk Pasar Bebas Capres. Dari judulnya, kamu sudah bisa menebak seperti apa materi bahasan yang ditampilkan. Yapp, musim copras-capres sudah dimulai.
Hal ini tidak terlepas dari pilkada serentak yang baru saja usai. Hasil dari pilkada di sejumlah daerah, mau tak mau menjadi data yang bisa digunakan oleh segenap parpol, sebagai persiapan menuju pemilu 2019.
Ya, pemilu 2019 sudah di depan mata. Tidak hanya pemilu untuk memilih anggota legislatif yang baru. Namun juga pemilu yang lebih ‘seksi’. Lebih menarik di mata kita semua sebagai rakyat Indonesia. Yakni pemilihan presiden untuk masa bakti 2019-2024.

Tuesday 3 July 2018

Demokrat Akan Usung JK-Agus Yudhoyono. Ini Bakal Serius atau Cuma Gimmick…?


Kontestasi pilkada serentak 2018 telah kita lalui bersama. Proses perhitungan suara untuk masing-masing daerah sedang mendekati final. Banyak elit politisi yang menganggap hasil pilkada ini sebagai gambaran awal. Gambaran peta politik menjelang pilpres 2019.
Agus Yudhoyono. Pic source: wow.tribunnews.com

Kupikir tidak ada yang salah dengan anggapan tersebut. Meski sebenarnya, kemenangan seorang calon maupun parpol tertentu di sebuah daerah atau provinsi, tidak sepenuhnya menjamin bahwa di pemilu tingkat nasional, bakal menelurkan hasil serupa.
Hasil quick count pilkada di sejumlah provinsi, menjadi dasar bagi kalangan elit parpol untuk mulai memasang kuda-kuda. Hasil pilkada setidaknya bisa digunakan untuk mengukur. Seberapa kuat posisi sebuah parpol di suatu daerah atau provinsi.

Monday 2 July 2018

Menggerutu Lantaran Pertamax Naik, Padahal Sehari-hari ‘Minum’-nya Premium. Kamu Butuh Teman Curhat?


Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018, baru saja kita lalui. Saat ini, proses penghitungan manual masih berlangsung. Sebagian diantara kita pasti sedang harap-harap cemas. Siapakah sosok walikota, atau bupati, atau gubernur, yang bakal menjadi pelayan di daerah kita masing-masing.
Pilkada yang berlangsung pada 27 Juni kemarin, beberapa diantaranya dihiasi oleh quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Hasil quick count-nya pun telah dirilis. Nyaris tak lama seusai coblosan berakhir di setiap tempat pemungutan suara.
Dari hasil hitung cepat tersebut, ada pihak yang menyambutnya gembira. Ada pula pihak yang meringis, pun menangis. Seperti kontestasi pada umumnya. Selalu ada yang menang. Dan yang lainnya harus kalah. Dalam kompetisi, tidak pernah ada dua pemenang. Juara hanyalah satu.

Saturday 30 June 2018

Ahmad Dhani Ngadain Lomba Cover Lagu #2019GantiPresiden, Hadiahnya Umroh Lho! Kamu Mau Coba…?


Tadi malam, tak ada siaran live Piala Dunia. Fase penyisihan grup telah berakhir. Transmedia cuma menayangkan siaran ulang dari pertandingan yang dianggap menarik. Jadi tak alasan bagiku untuk begadang seperti biasanya. Aku memilih tidur lebih awal. Dan untuk mengundang rasa kantuk, aku membaca-baca berita yang muncul di feed medsos.
Dari berita-berita yang kubaca secara online tersebut, mataku kemudian tertarik dengan satu kabar. Kabar yang bagiku sungguh mencolok mata! Kabar ini datang dari musisi yang belakangan pindah profesi menjadi (maunya) politisi. Dialah Ahmad Dhani…?!
Ahmad Dhani. Pic source: merdeka.com

Waaahh…, apa yang terpikir di kepalamu tatkala mendengar figur yang satu ini? Musisi kenamaan dari Surabaya? Pentolan grup band Dewa 19? Bermulut besar? Pembenci Jokowi? Tukang nyinyir? Atau…, apalagi? Hhmm, terserah deh. Kamu hendak menjulukinya seperti apa.

Thursday 28 June 2018

Hitung Cepat Sudah Usai, Kini Saatnya Hitung Pengeluaran! Hayoo…, Udah Abis Berapa Duit Buat Pilkada?!


Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak telah terlaksana pada Rabu, 27 Juni 2018 kemarin. Secara garis besar, pilkada berjalan cukup kondusif. Kendala dan kekurangan pastilah ada. Tinggal bagaimana kendala ini diatasi dan dijadikan pelajaran untuk pelaksanaan pemilu selanjutnya.
Menarik untuk mengikuti perjalanan pilkada di edisi 2018 ini. Karena dari 171 daerah yang kebagian jatah untuk memilih pemimpin yang baru, beberapa diantaranya merupakan provinsi ‘besar’. Besar di sini barangkali relatif. Namun apabila dilihat dari jumlah penduduknya, maka provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, memang dapat dianggap sebagai provinsi besar.
Tiga provinsi di tanah Jawa tersebut, mempunyai posisi yang cukup signifikan, terutama jika berbicara soal pemilihan presiden 2019 tahun depan. Ketiganya memiliki jumlah pemilih terbanyak. Hingga muncul anggapan, bahwa dengan menguasai ketiga provinsi ini, maka kemenangan di pilpres sudah pasti berada dalam genggaman.

Tuesday 26 June 2018

Usai Tak Lagi Jadi Gubernur, Rano Karno Bikin ‘Si Doel The Movie’. Penasaran? Ini Trailernya…!


Siapa yang tidak mengenal Rano Karno. Tokoh satu ini merupakan pesohor yang terkemuka di tanah air. Pria ini awalnya merupakan seorang aktor. Namanya sempat merajai dunia perfilman Indonesia. Apalagi Rano merupakan salah satu putra dari insan penting perfilman lokal: Soekarno M. Noer.
Poster film Si Doel The Movie. Pic source: sidomi.com

Di awal 1990-an, tatkala dunia layar lebar sedang surut dan merambah ke saluran televisi, Rano Karno masih mempunyai tajinya. Lelaki ini memproduksi sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Kita semua bisa mengakui. Bahwa sinetron Si Doel ini merupakan salah satu legenda di dunia televisi tanah air.

Monday 25 June 2018

Vonis Mati Aman Abdurrahman, Akankah Mempengaruhi Eksistensi JAD?


Sidang terdakwa teroris Aman Abdurrahman, hari Jumat, 22 Juni kemarin, mencapai klimaksnya. Sebelumnya, jaksa menuntut pentolan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu dengan pidana maksimal: hukuman mati. Hhmm, ngeri.
Dan klimaks sidang Aman tersebut, ternyata seirama dengan tuntutan yang sudah dipatok jaksa. Majelis hakim menjatuhkan pidana mati kepada lelaki ini (sumber). Kawan, bagaimana pendapatmu atas vonis yang menimpa Aman…?
Jujur, aku termasuk ke dalam golongan orang yang merasa lega dengan vonis mati tersebut. Pandanganku ini merujuk kepada fakta-fakta yang tercetus selama persidangan berlangsung. Ya, Aman Abdurrahman diyakini sebagai tokoh sentral yang menyebabkan sejumlah aksi teror di tanah air.

Saturday 23 June 2018

Amien Rais Bilang Partai Setan, Habiburokhman Ngomong Mudik Neraka. Selanjutnya Apa Lagi Bos…?


Tak ada yang lebih menyenangkan, selain mendengarkan setiap pernyataan dari para elit politisi. Khususnya dari para elit yang berada di kelompok kontrapenguasa, alias oposisi. Ya, Indonesia yang menganut paham demokrasi, memungkinkan adanya kelompok politik yang berada di luar pemerintahan.
Kelompok oposisi inilah, yang biasanya bertugas sebagai penyeimbang dari pemerintahan yang sedang berkuasa. Mereka bisa melemparkan berbagai kritik, apabila pemerintah dinilai layak untuk menerimanya. Pun, pihak oposisi juga bisa menyumbang masukan untuk jalannya pemerintahan. Meski mereka tidak termasuk ke dalam lingkaran kekuasaan.
Adanya kelompok oposisi, telah melengkapi kehidupan demokrasi di tanah air. Dengan kehadiran para oposan, harapannya pemerintah tidak berjalan secara absolut. Oposisi menjadi pihak yang secara tradisional, merupakan ‘lawan’ dari pemerintah. Menjadi pihak yang dapat lebih leluasa untuk melontarkan kritik dan saran kepada pemerintah.

Wednesday 20 June 2018

Thanks Pak Jokowi, Indonesia Masuk 10 Besar Negara Teraman di Dunia. Ehh, Predikat Ini Mitos atau Fakta, Ya…?


Diantara berbagai kabar arus mudik dan nyinyiran para tokoh oposisi yang mulai gaspol selepas Lebaran, ada nyempil satu berita yang terdengar cukup menyenangkan. Berita itu menyebut: Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara teraman di dunia. Waahh…, bukankah ini terdengar menggembirakan?!
Setidaknya seperti itulah informasi yang dirilis oleh lembaga riset internasional, Gallup’s Law and Order. Lembaga ini menampilkan laporan yang bertajuk Law and Order Index. Kamu bisa membaca sumber lengkapnya di sini.
Simpelnya, Law and Order Index berisi daftar negara paling aman, dari peringkat tertinggi hingga paling rendah. Riset dilakukan melalui wawancara kepada lebih dari 148.000 orang dewasa sebagai responden, hingga menghasilkan sejumlah skor untuk 142 negara.

Saturday 16 June 2018

Daya Beli Rakyat Turun…? Itu Hoaks! Buktinya Masih Banyak yang ‘Bakar’ Duit Buat Nyalain Petasan?!


Alhamdulillah…, Idulfitri telah tiba. Rasa syukur ini membuncah kemana-mana. Kuhaturkan, selamat berlebaran buat pembaca semuanya. Dan yang jelas, selamat berlibur semuanya…?! Karena yang berlibur tak cuma umat Muslim. Seluruh masyarakat Indonesia, tanpa kecuali, semuanya turut merasakan kegembiraan karena cuti di hari Lebaran.
Meski begitu, jagad media sosial masih tetap panas seperti biasanya. Di dunia nyata barangkali kita semua bermaaf-maafan. Namun di dunia maya, rasanya polarisasi antara dua kutub yang berseberangan, tak pernah berhenti untuk ‘berperang’.
Dua kutub tersebut, yang pertama dikenal sebagai bani cebong. Kelompok spesies katak yang diidentikkan sebagai golongan yang menjadi pengagum, pendukung, dan pembela dari petahana. Bagi cebongers, presiden Joko Widodo wajib untuk didukung. Karena pemerintahannya terbentuk secara sah dan konstitusional.

Tuesday 12 June 2018

Mbak Titiek Join Adiknya, Mas Tommy Soeharto. Fix, Partai Berkarya adalah Golkar ‘Perjuangan’…!


Awal bulan ini, Prabowo Subianto sempat mencuri perhatian publik. Ketua umum Partai Gerindra itu, diketahui melakukan pertemuan dengan Rizieq Shihab, disela-sela agenda umrohnya. Ia tidak sendirian. Pertemuan dengan Rizieq juga melibatkan dedengkot PAN, my lord Amien Rais. Hihii.
Namun bukan Prabowo saja yang menjadi perhatian. Mantan istrinya, Titiek Soeharto, barusan juga berhasil menjadi headline. Apakah mereka berdua rujuk…? Ehh, bukan. Jangan gosip, ya?! Artikel ini tidak terafiliasi dengan akun Lambe Turah.
Hahaa, setop basa-basinya. Jadi begini. Titiek Soeharto, salah satu putri dari presiden Indonesia kedua, kemarin mengumumkan sebuah keputusan. Keputusan yang bagiku adalah sebuah manuver politik.