Hai
para pembaca semuanya. Kali ini aku ingin bercerita, soal pengalamanku hampir
dua bulan yang lalu. Masih sama seperti sebelumnya. Saat ini aku masih
berdomisili di Sumatera Barat. Aku bekerja di Perpustakaan Proklamator Bung
Hatta. Sebuah lembaga perpustakaan plat merah yang bernaung di bawah
Perpustakaan Nasional RI.
Perpustakaan
tempatku bekerja ini, mempunyai berbagai layanan yang disediakan untuk segenap
masyarakat. Salah satunya adalah mobil perpustakaan keliling (puskel). Mobil puskel
ini sengaja disediakan supaya bisa membawa koleksi buku perpustakaan, dan
dimanfaatkan oleh pengunjung yang tidak sedang berada di area gedung
perpustakaan.
Mobil puskel yang dimiliki Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyediakan layanan secara rutin di hari Sabtu dan Minggu. Layanan puskel ini berada di Lapangan Kantin Wirabraja, Kota Bukittinggi. Mobil puskel sengaja dilayankan di sini karena Lapangan Kantin merupakan salah satu tempat publik yang ramai digunakan masyarakat Bukittinggi untuk bersantai dan berolahraga.
Pada
Sabtu, 28 Oktober 2023. Pagi itu aku kebagian bertugas untuk menjaga mobil
puskel di Lapangan Kantin. Sebelum bertugas, terlebih dahulu aku mengikuti
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Balai Kota Bukittinggi. Setelah
itu baru aku bergeser ke Lapangan Kantin.
Seperti
pengalamanku yang sudah-sudah. Lapangan Kantin di hari Sabtu tidak seramai hari
Minggu. Stan penjual makanan relatif tak sebanyak di hari Minggu. Tetapi hal
ini tak menyurutkan warga Bukittinggi untuk berolahraga di sini. Ada yang
berlari dengan semangat. Ada yang hanya berlari ringan. Adapula yang cuma berjalan
santai sekadar menikmati udara yang cukup segar.
Pic source: dok. pribadi |
Namun
ada yang tidak biasa. Pendopo Lapangan Kantin yang biasanya kosong, rupanya
terdapat kegiatan di situ. Ya, pendopo ini tidak hanya terpakai saat upacara-upacara
hari besar yang dilangsungkan di Lapangan Kantin. Pendopo ini bisa digunakan
untuk panggung berbagai event atau kegiatan.
Kali
ini, terdapat sebuah event yang berlangsung di pendopo Lapangan Kantin. Event ini
adalah World Stroke Day 2023. Begitu mengetahui ada event, aku tertarik untuk
mengamatinya. Ya, event ini adalah peringatan Hari Stroke Sedunia, yang
sedianya diperingati setiap tanggal 29 Oktober.
Penyelenggara
event Hari Stroke Sedunia ini adalah Rumah Sakit (RS) Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi.
Aku tertarik untuk mengamati event ini lantaran RS Otak M. Hatta mengundang
peserta lanjut usia (lansia) untuk menyemarakkan peringatan Hari Stroke Sedunia
tersebut.
Pic source: dok. pribadi |
Para
lansia yang diundang dalam event ini, diberi seragam kaus oleh panitia. Dari pengamatanku,
para lansia ini juga diajak bermain games
secara berkelompok. Sebagai penghiburan, setiap peserta mendapatkan
bingkisan. Amat menarik.
Sungguh
aku acungkan dua jempol untuk panitia dari RS Otak M. Hatta. Bagiku, mereka
sanggup menghadirkan acara peringatan Hari Stroke Sedunia dengan cara yang tak
biasa. Panitia melibatkan para lansia, yang notabene merupakan orang-orang yang
rentan terhadap serangan penyakit stroke ini.
Jujur,
kala aku mengamati event ini, aku terenyuh. Aku refleks teringat dengan
keluargaku di Malang. Aku sontak memikirkan bapak dan ibuku di rumah. Apakah mereka
sehat? Apakah mereka sudah makan? Ahh, mataku sontak berkaca-kaca.
Aku
semakin tersentuh kala melihat para lansia yang ada di hadapanku ini tidak
memedulikan sengatan matahari yang cukup panas kala itu. Mereka tetap bersuka
ria dan mengikuti games dengan
antusias. Mungkin, ini adalah salah satu penghiburan bagi mereka. Aku seolah
melihat kakek dan nenekku. Kakek dan nenek yang telah lama tiada.
Sepulang
dari lembur mobil puskel, aku membeli gula rendah kalori untuk bapak dan ibuku.
Sembari berjalan pulang, kala itu aku berharap untuk segera menapak ke bulan November.
Karena di bulan November aku berencana cuti. Untuk sejenak pulang ke Malang. Dan
bersua dengan kedua orangtua tercinta. Yuk, sayangi orangtua kita. Selagi mereka
masih ada.
Pic source: dok. pribadi |
No comments:
Post a Comment