Tidak
ada tempat yang senyaman rumah. Ya, di dunia ini, rumah adalah sebuah tempat
yang spesial. Barangkali ungkapan tersebut berlebihan. Namun kurasa, setiap
orang memiliki pandangannya masing-masing soal rumah. Dan bagiku, rumah adalah
sebuah tempat yang tidak tergantikan.
Bagiku,
rumah adalah jujugan. Rumah adalah sebuah tempat yang akan selalu ‘menerima’
kita, apapun dan bagaimanapun keadaan kita. Rumah adalah tempat ternyaman, yang
posisinya tak akan tergantikan.
Berbicara soal rumah, aku jadi teringat sebuah film berjudul Timeline. Film yang rilis pada 2003 ini dibintangi di antaranya Gerard Butler dan Paul Walker. Sesuai judulnya, film ini berkisah tentang perjalanan yang berkaitan dengan waktu.
Gerard
Butler yang memerankan tokoh bernama Andre Marek, terlibat dalam sebuah tim
yang melakukan petualangan melalui waktu atau time traveler. Dengan seperangkat teknologi, mereka berhasil datang
ke masa lampau.
Film
bergenre science fiction ini mengisahkan
Andre Marek dan timnya yang berhasil datang ke wilayah Perancis pada abad ke-13
Masehi. Padahal, mereka adalah manusia yang hidup di zaman abad ke-21. Singkat
cerita, dengan berbagai konflik yang ada mereka berhasil kembali ke abad 21.
Namun
tidak dengan Andre Marek. Dia lebih memilih tinggal di masa abad 13 dan tidak
kembali ke kehidupan abad 21. Rupanya, Andre Marek jatuh hati dengan seorang
bangsawan Perancis dan memutuskan untuk menghabiskan hidupnya bersama wanita
tersebut. Tatkala teman-temannya mengajak Andre Marek untuk pulang ke abad 21,
dia malah menjawab:
“I’m
home…,”
Waoow,
saat melihat scene ini, aku lumayan merinding,
hahaa. Bagi Andre Marek, sang bangsawan Perancis telah membuatnya jatuh cinta. Ia
rela melepaskan kehidupan modernnya, dan menjalani kehidupan baru sebagai
manusia di abad ke-13 Masehi. Hal ini semata karena ia mencintai wanita
Perancis tersebut. Sungguh menyentuh, huhuu J
Barangkali
Andre Marek merasa bahwa dirinya telah menemukan belahan jiwanya. Sang pujaan
hati yang akan menemaninya hingga maut menjemput. Mungkin inilah kenyamanan
yang dicarinya selama ini. Sesuatu yang membuat nyaman dan bahagia, hingga
serasa seperti di rumah.
Ya,
I’m home. Home yang berarti rumah. Andre
Marek kurasa ingin mengungkapkan bahwa dirinya sudah berada di ‘rumah’. Dalam hal
ini, rumah yang dimaksud adalah kehidupan barunya bersama sang bangsawan
Perancis.
Rumah.
Bagiku, satu kata ini memiliki makna yang amat dalam. Dalam, sekaligus sangat
pribadi. Rumah adalah sebuah tempat yang akan kudatangi, kala aku telah
menuntaskan hariku. Sebuah tempat khusus, yang mana akan selalu terbuka
untukku. Fiuuhh, aku tak pernah gagal untuk merindukan rumah.
Setiap
orang mempunyai definisi rumahnya masing-masing. Kalau aku, mari baca tulisan
ini sampai selesai. Aku akan mencoba untuk mendeskripsikan rumah, sesuai dengan
rasa yang kumiliki. Barangkali akan berbeda dengan rumah versimu. Namun tak apa.
Kita tak perlu memperdebatkan hal ini.
Aku
sungguh bersyukur. Aku yang berusia 30-an ini telah dikaruniai pekerjaan yang
tetap. Alhamdulillah, ada penghasilan yang mengalir setiap bulannya. Sedikit atau
banyak itu relatif. Hanya yang aku tahu, jika kamu bersyukur dengan segala apa
yang kamu terima, maka Tuhan akan menambah nikmat kepadamu.
Aku
berasal dari Jawa Timur. Namun, aku harus merantau ke Sumatera Barat. Tak lain
tak bukan, karena nafkahku berada di sini. Aku tak pernah bosan untuk menyemangati
diriku sendiri. Bahwa kehidupan sebagai perantau ini adalah yang terbaik bagiku
untuk saat ini. Kala Tuhan menakdirkan sesuatu, tentu ada maksud dan alasannya.
Aku
mencoba mengambil hikmah dari hari-hari yang kujalani di perantauan ini. Salah
satunya, barangkali Tuhan ingin memberiku jalan, agar aku tahu seperti apa
menjalani hidup di pulau Sumatera. Sudah pasti akan amat berbeda dengan
kehidupan di Jawa, atau bahkan pulau-pulau lainnya di Nusantara ini.
Tak
terasa, sudah hampir empat tahun aku berdomisili di Sumatera Barat. Dan aku
merasa, aku masih akan lama untuk hidup di sini. Untuk itu, aku tak segan-segan
untuk melakukan berbagai upaya, agar aku nyaman hidup di sini. Karena aku
yakin, jika aku sudah nyaman, maka semua yang aku hadapi akan terasa lebih
mudah. Semoga.
Rumahku istanaku. Pic source: dokpri |
Salah
satu yang kulakukan untuk ‘bertahan hidup’ di Sumatera Barat adalah, mencari
sebuah rumah. Rumah yang amat nyaman. Rumah yang sesuai dengan keinginanku. Sewaktu
kecil aku selalu memimpikan bahwa kala dewasa nanti, aku akan mempunyai rumah
sendiri dan tinggal terpisah dengan kedua orang tuaku. Dan alhamdulillah, harapan
ini telah terwujud.
Dengan
segenap niat dan tabungan yang cukup, aku memberanikan diri untuk membeli sebuah
rumah di Sumatera Barat ini. Kusemangati diriku sendiri bahwa mencicil sebuah
rumah dengan kredit, adalah pilihan terbaik untuk saat ini.
Kuambil
sebuah rumah yang tipenya cukup bagiku. Ya, aku lebih memilih sebuah rumah yang
benar-benar baru dibangun. Bukan rumah yang sudah lama berdiri. Dengan begitu,
ada sebuah kepuasan yang menyesap dalam diriku. Bahwa aku telah berhasil
mewujudkan impian pada masa kecilku. Alhamdulillah.
Memiliki
sebuah rumah memang penuh tantangan. Salah satunya, aku harus beradaptasi
dengan lingkungan di mana rumahku berada. Aku belajar untuk hidup dan bersosialisasi
dengan tetangga di kanan-kiri rumah. Barangkali seperti yang kamu rasakan. Bahwa
hidup bertetangga itu sungguh penuh cerita, hahaa.
Rumah
telah berdiri. Kunci telah aku terima dari developer.
Sekarang saatnya untuk menata dan mengisi rumah sesuka hati! Inilah keasyikannya.
Aku tenggelam dalam berbagai keinginan untuk membeli aneka perabotan rumah tangga. Semata untuk mengisi rumah baruku ini.
Dimulai
dari barang-barang yang basic seperti
televisi, kasur, kulkas, dan peralatan memasak untuk mengisi dapur. Selain itu?
Tentu saja aku harus mempunyai sejumlah lemari untuk meletakkan baju-bajuku. Termasuk
aneka rak untuk menyimpan barang lainnya, dan terlebih koleksi buku-bukuku.
Untuk
rak dan lemari ini, kadang aku memilih yang berbahan plastik. Alasannya? Karena
lebih mudah untuk membersihkannya. Selain itu, plastik relatif lebih ringan dan
lebih ringkas tatkala merangkai atau membongkarnya kembali.
Aku butuh referensi untuk mengisi rumahku. Sepertinya aku bisa memilih produk-produk dari Olymplast. Karena aku suka rumahku diisi dengan perabotan rumah tangga yang simple, tetapi elegan dan menarik J
Aku masih butuh sejumlah rak untuk memenuhi segala sudut rumahku. Barangkali aku
akan menjatuhkan pilihan ke Olymplast. Karena saat kutengok websitenya, waooww…,
pilihan barangnya ada banyak. Semoga produk Olymplast banyak tersedia di
Sumatera Barat. Karena kurasa, Olymplast juaranya rapikan rumah!
No comments:
Post a Comment