Friday 20 July 2018

Menurut Dirly ‘Idol’, Pasangan Ideal untuk Jokowi adalah Prabowo. Kenapa Bukan HT Saja Sih?!


Tak salah memilih Mata Najwa menjadi salah satu tayangan yang tidak boleh dilewatkan dari layar televisi. Acara berdurasi satu setengah jam ini, nyaris selalu menghadirkan topik-topik yang menarik. Bagiku, menarik tidak harus ‘berat’.
Kadangkala, hal yang terasa remeh-temeh, malah menjadi sesuatu bahasan yang perlu untuk kita ketahui. Contohnya seperti episode Mata Najwa pada Rabu, 18 Juli kemarin. Najwa Shihab menyajikan topik yang cukup menggelitik: #MataNajwaMendadakCaleg
Caleg. Calon legislatif. Istilah ini mulai populer beberapa waktu belakangan. Hal ini lantaran KPU telah membuka pendaftaran bagi parpol, yang hendak mengajukan caleg untuk berlaga di pemilu 2019.

Ya, kita boleh saja terlarut dalam euforia copras-capres yang makin hari makin membahana. Tetapi kita tidak boleh melupakan. Bahwa di tahun depan tidak hanya pemilihan presiden yang berlangsung. Ada pula pemilihan untuk para anggota legislatif, yang akan duduk di dewan perwakilan rakyat.
Apakah Najwa Shihab hendak nyaleg…? Hahaa, rupanya tidak. Di episode Mata Najwa barusan, sang host lebih memilih menghadirkan sejumlah figur yang menjadi calon legislatif dari beberapa parpol.



Yang menjadi menarik adalah, figur-figur caleg tersebut bukanlah orang biasa. Mereka merupakan artis-artis yang sering wara-wiri di televisi. Ada yang menjadi penyanyi, pemain sinetron, bahkan anak band.
Mereka adalah: Giring Ganesha, vokalis band Nidji (PSI). Tina Toon, mantan penyanyi cilik (PDIP). Tommy Kurniawan, aktor (PKB). Syahrul Gunawan, aktor dan penyanyi (Nasdem). Jane Shalimar, pemain sinetron (Demokrat). And last but not least, Dearly Dave Sompie, aktor dan penyanyi (Perindo).
Hhmm…, gimana menurutmu? Nama-nama di atas cukup familiar, bukan? Siapa yang tak kenal Giring sang vokalis band Nidji, yang famous dengan Laskar Pelangi-nya itu. Lalu, Tina Toon yang masih cukup dikenal karena goyang leher bolo-bolo-nya yang legendaris tersebut.
Kalau Tommy Kurniawan…? Aktor ini mencuat ketika main sinetron bareng Hengki Kurniawan, aktor yang barusan menang pilkada Bandung Barat. Syahrul Gunawan? Yah, artis yang satu ini sudah cukup dikenal sejak zaman 1990-an akhir. Sebagai model majalah dan penyanyi, ia kemudian memperoleh ketenaran karena bertandem dengan Agnes Monica di sinetron fenomenal Pernikahan Dini.
Jane Shalimar…? Waduhh, sebenarnya aku nggak begitu tahu, apa karya dari pesohor yang satu ini. Ia cukup populer, karena sempat menjadi kekasih dari aktor laga Iko Uwais. Namun Iko lebih memilih menikah dengan penyanyi Audy Item. Jane juga sempat mempunyai hubungan dengan Didi Mahardika, anaknya Rachmawati Soekarno.
Dirly 'Idol', caleg dari Perindo. Pic source: kanal247.com

Kalau Dearly Dave Sompie…? Naaah, figur inilah yang salah satu quote-nya di Mata Najwa barusan, kujadikan judul untuk artikel ini. Hihii. Barangkali kamu tidak begitu familiar ketika mendengar nama Dearly Dave Sompie. Padahal, itu merupakan nama asli dari runner up Indonesia Idol tahun 2006 silam.
Yaps, kamu sudah ingat…? Dialah Dirly. Lelaki ini merupakan finalis Idol musim ketiga, dan berasal dari Manado. Ia nyaris juara, namun digagalkan oleh Ihsan Tarore yang akhirnya menjadi jawara Indonesian Idol 2006.
Setelah itu, Dirly kemudian lebih dikenal di jagat hiburan sebagai Dirly ‘Idol’. Yah, seperti jebolan ajang pencarian bakat lainnya. Nama ajang yang diikuti bisa dijadikan salah satu alat untuk ‘jualan’. Jadilah Dirly Idol.
Karier pria asal Minahasa ini bisa dibilang lumayan. Meski ia bukan pemenang Idol, namun kepopulerannya cukup moncer. Selain menyanyi, ia juga terjun main sinetron. Dirly pernah satu frame bareng Agnes Monica di sebuah sinetron. Ia juga sempat membawakan kuis Gita Remaja di TVRI.

Menurut Dirly, Pasangan Ideal untuk Jokowi adalah Prabowo
Saat ini adalah musimnya caleg-caleg-an. Setiap parpol berusaha mendapatkan figur-figur terbaik, yang akan bertanding di pemilu legislatif 2019. Seorang calon legislatif memiliki peran yang sentral. Jika caleg melempem, maka parpol yang digawanginya juga turut nyungsep.



Yang namanya artis, selalu menjadi sasaran para playmaker di partai-partai politik. Bagi parpol, kalangan selebritis memiliki modal dasar yang diperlukan untuk terjun di dunia politik. Modal itu adalah populer. Karena dengan kepopuleran, maka harapannya akan lebih mudah untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Oleh sebab itulah. Tak lagi mengherankan apabila parpol kemudian menggaet sejumlah artis untuk duduk sebagai calon legislatif. Bahkan fenomena ini sudah ada sejak pemilu-pemilu sebelumnya.
Jadi, Mata Najwa sengaja membahas fenomena yang kembali merebak tersebut. Enam selebritis yang sudah kusebutkan di awal, mungkin bisa menjadi representasi. Bahwa kalangan pesohor masih cukup menggiurkan bagi segenap parpol untuk ditugasi mendulang suara.
Di episode barusan, Najwa berupaya untuk menggali. Seberapa jauh niat dan kemampuan yang dimiliki oleh para caleg tersebut. Ada yang terasa cukup meyakinkan. Ada pula yang masih terkesan ‘mentah’. Kalau kamu kebetulan juga menonton tayangan Mata Najwa ini, kamu bisa menilai masing-masing artis yang nyaleg tersebut.
Tapi dari keenam artis ini, Dirly Idol sontak begitu menarik perhatianku. Itu tatkala Najwa menanyakan satu pertanyaan yang sama, kepada para pesohor ini. Najwa bertanya, siapakah tokoh yang paling cocok untuk menemani Pak Jokowi maju ke pilpres…?
Syahrul Gunawan memilih TGB. Sebagai kader PKB, Tommy Kurniawan memilih Muhaimin Iskandar. Tina Toon memilih Jusuf Kalla. Kalau JK tak bisa, ia lebih memilih Mahfud MD. Giring Nidji awalnya tidak mau menyebut nama. Namun tatkala didesak oleh Najwa, ia berkata Jusuf Kalla. Meski JK sudah tidak mungkin maju lagi bersama Jokowi.
Sementara sebagai kader Demokrat, Jane Shalimar tetap menjagokan AHY. Atau kalau tidak AHY, ya TGB. Lalu bagaimana jawaban dari Dirly? Uniknya, jawaban Dirly adalah: Prabowo…!
Bukti screenshot dari akun Twitter resmi Mata Najwa, kalau jawaban Dirly memang Prabowo. Source: twitter.com/MataNajwa

Ketika Dirly mengatakan nama Prabowo, tentu mengundang tawa seisi studio Mata Najwa. Karena duet Jokowi-Prabowo amatlah kecil kemungkinannya. Apalagi Prabowo tidak termasuk ke dalam 10 nama tokoh yang digadang-gadang menjadi teman Jokowi di pilpres nanti.
Aku jadi tergelitik. Dirly diusung Perindo sebagai caleg. Kenapa ia malah memilih Prabowo untuk menemani Jokowi? Bukankah partainya mendukung pencapresan Jokowi di 2019? Maksudku, kenapa ia tak pede untuk menjagokan sang ketua umum Perindo, yakni Hary Tanoe untuk mendampingi Jokowi…?

Hehee. Itu cuma pikiran isengku saja. Toh, Hary Tanoe juga tidak termasuk ke dalam daftar 10 nama calon wapres Jokowi. Tetapi yang namanya pendapat orang, kita harus menghormatinya. Barangkali memang menurut Dirly, Pak Prabowo memang layak untuk menjadi wakilnya Pak Jokowi di pemerintahan. Kalau menurutmu bagaimana…?