Saturday 29 September 2018

Buni Yani Mau Bikin Paguyuban ‘Korban Kriminalisasi Rezim Jokowi’. What...?!


Apa reaksimu ketika mendengar nama Buni Yani disebutkan? Apakah kamu akan marah? Gemas? Benci? Atau…, malah simpati? Hehee, whatever. Namun yang jelas, sosok Buni Yani menjadi cukup terkenal beberapa waktu belakangan. Yah, setidaknya sejak akhir 2016, pria ini tiba-tiba mencuat menjadi seseorang yang amat disorot.
Mengapa Buni Yani tiba-tiba menjadi sangat populer? Hal ini erat kaitannya dengan kasus yang menimpa Basuki Tjahaja Purnama. Mantan gubernur DKI Jakarta yang familiar disapa Ahok tersebut, saat ini harus mendekam dibalik jeruji besi, lantaran sebagian pidatonya di Kepulauan Seribu yang dituduh bermuatan penistaan agama.
Polemik Ahok yang menggegerkan ini, disinyalir dipicu oleh unggahan dari akun Facebook milik Buni Yani. Sejumlah pihak tidak terima dengan apa yang telah dilakukan oleh Buni Yani itu. Hingga akhirnya, Buni Yani pun harus berurusan dengan hukum. Karena postingannya soal video pidato Ahok, dianggap mengandung ujaran hasutan dan kebencian.

Wednesday 26 September 2018

Edy Rahmayadi dan ‘Efek Domino’ yang Bisa Saja Timbul


Saat ini, sosok Edy Rahmayadi sedang tersorot banyak mata. Purnawirawan Angkatan Darat ini sedang mengemuka, lantaran statusnya sebagai pucuk pimpinan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebagai ketua umum PSSI, dirinya dimintai pertanggungjawaban atas sebuah tragedi yang terjadi pada hari Minggu, 23 September barusan.
Edy Rahmayadi saat tampil di tayangan Kompas Petang, Kompas TV, pada 24 September 2018. Screenshot dari twitter.com/KompasTV

Kukira aku tak perlu bercerita panjang lebar soal tragedi yang terjadi pada 23 September tersebut. Hampir semua dari kita sudah tahu. Bahwa tragedi itu berkaitan dengan rivalitas pendukung dari klub sepakbola di tanah air.
Hikks…, seorang lelaki telah kehilangan nyawanya di hari naas itu. Ya, dari hati yang terdalam, aku turut berbela sungkawa atas tewasnya Haringga Sirla. Dia meregang nyawa, di sekitar stadion GBLA Bandung. Di hari itu, memang ada pertandingan sepakbola antara Persib dengan Persija. Haringga adalah salah satu pendukung dari Persija.

Friday 21 September 2018

Trims Mata Najwa! Caleg Mantan Koruptor Mungkin Bakal Punya ‘Wajah Baru’


Ya, aku mau menyampaikan terima kasih kepada Mata Najwa. Talkshow yang tayang tiap Rabu malam di Trans 7 ini, menurutku telah melakukan tugasnya sebagai watchdog. Sebagai ‘anjing penjaga’.
Sebagai watchdog, idealnya media bertugas sebagai corongnya masyarakat. Media bisa menyuarakan apa yang dirasakan oleh warga. Agar suara-suara yang mungkin kurang terdengar, dapat tersampaikan ke pihak-pihak terkait. Dan lebih didengarkan oleh penguasa.
Najwa Shihab, pembawa acara Mata Najwa. Pic source: dok.pribadi

Dalam hal ini, aku berterima kasih kepada tayangan Mata Najwa, edisi Rabu, 19 September kemarin. Topik yang dibawakan Mata Najwa tak pernah mengecewakan, setidaknya bagiku. Dan kali ini, Mata Najwa membahas soal mantan narapidana kasus korupsi, yang masih bisa mengajukan diri sebagai calon legislatif pada pemilu 2019.

Monday 17 September 2018

Dear PNS Koruptor, Kamu Dipecat? Jadi Caleg Aja Yuk?!


Aku hanya bisa terhenyak, kala mendengar satu kabar dari tanah yang sedang dilanda bencana. Konon, sebuah operasi tangkap tangan telah membekuk seorang oknum anggota DPRD Kota Mataram (sumber). Oknum tersebut diduga hendak meminta ‘jatah’ dari proyek yang terkait rehabilitasi pascagempa di Lombok dan sekitarnya.
Bayangkan. Banyak orang sedang kesusahan di tempat-tempat pengungsian. Banyak orang kehilangan anggota keluarga. Banyak orang harus meratapi rumahnya yang hancur lantaran gempa. Tetapi oknum DPRD itu, dengan santainya berlaku oportunis.
Aku tak habis pikir. Apa ya…, yang ada di benak si oknum DPRD tersebut? Bagaimana bisa, ia tega untuk berlaku curang seperti itu. Apakah kadar kemanusiaannya telah sebegitu rendahnya? Hingga dengan pongahnya menuntut jatah dari proyek rehabilitasi pascagempa?

Friday 14 September 2018

Sandiaga Uno Sang ‘Media Darling’


Beberapa waktu belakangan, sosok Sandiaga Uno sering menjadi pembicaraan. Kupikir pria ini telah menjelma menjadi media darling baru di tanah air. Segala tindak tanduknya selalu memperoleh perhatian. Nyaris semua ucapannya dijadikan kutipan untuk mengisi berita utama di media-media. Dan dipergunjingkan di linimasa media sosial.
Apalagi setelah Sandi Uno melesat mulus menjadi salah satu kandidat pada pilpres 2019. Nyaris tak ada yang menduga, jika lelaki 49 tahun itu bakal turut berkontestasi di pilpres. Sandiaga Uno mengalahkan figur-figur lainnya yang awalnya berpeluang menjadi tandemnya Prabowo Subianto.
Sandiaga Uno. Pic source: wartakota.tribunnews.com

Ya, sungguh merupakan kejutan. Sandi yang belum genap setahun mengemban amanah sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, lebih memilih untuk meletakkan jabatan tersebut. Kemudian bersama Prabowo, mendaftarkan diri ke KPU untuk menantang petahana, Presiden Joko Widodo.

Tuesday 11 September 2018

Film Tentang Ahok Bakal Dirilis, Seperti Apa Ya Filmnya?


Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, tak pernah sepi dari sorotan. Saat ini, pria asal Belitung Timur itu masih menyelesaikan masa hukumannya. Perkiraan, awal tahun 2019 Ahok dapat kembali menghirup udara kebebasan.
Kabar hendak bebasnya Ahok, tentu disambut sukacita oleh para pendukungnya. Simpatisan Ahok yang dikenal sebagai ahokers, sepertinya sudah tidak sabar untuk menyambut kebebasan tokoh yang satu ini.
Ahok memang kondang. Meski ia masih dipenjara, berita tentangnya masih sanggup mencuri perhatian khalayak. Apa pun yang berkaitan dengan Ahok, selalu sukses menjadi sorotan.

Friday 7 September 2018

Kata Mardani, Aksi #2019GantiPresiden Akan Surut Kalau Harga Telur 11.000/kg. Menurutmu…?


Hari-hari belakangan, topik yang santer dibicarakan adalah perihal dolar. Memang sih, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika (USD) sedang melemah. Yang kudengar, bahkan sempat menyentuh level 15.000 rupiah per satu dolar. Hhmm.
Jujur, sebagai rakyat yang super duper awam soal masalah perekonomian makro, aku tak begitu ambil pusing dengan nilai tukar rupiah tersebut. Aku sih berusaha simpel. Tatkala masih bisa bekerja dan menghasilkan uang, maka aku akan tenang. Dengan begitu, aku masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ya, sesimpel itulah hidup. Pokoknya masih bisa membeli bensin untuk motor. Masih bisa membeli nasi lalapan atau pecel setiap hari. Dan tentunya, masih sanggup membeli pulsa untuk keperluan internet. Bagiku, ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi dengan ‘benar’, maka aku akan baik-baik saja. Semoga.

Wednesday 5 September 2018

Asian Games 2018: Biarkan Pencibir Menggonggong, Jokowi Tetap Berlalu


Perhelatan Asian Games 2018 telah usai. Tak terasa, ya? Padahal kayaknya masih kemarin gitu…, Pak Jokowi ‘beraksi’ heboh di opening ceremony Asian Games. Namun waktu tak pernah berhenti berputar. Hari Minggu, 2 September malam, multievent olahraga kasta tertinggi di benua Asia itu, memang harus berakhir.
Di upacara penutupan barusan, terdapat segmen yang menampilkan kesenian khas negeri tirai bambu, China. Ya, estafet penyelenggaraan Asian Games berlanjut ke negara berpopulasi terbesar di muka bumi tersebut. Tepatnya di kota Hangzhou, Asian Games ke-19 akan digeber pada tahun 2022 mendatang.
Fiuhh…, jujur. Aku sengaja menulis artikel ini, karena masih belum sepenuhnya move on dari segala ingar-bingar Asian Games barusan. Terlalu banyak. Yaa…, terlalu banyak momen istimewa yang tercipta di gelaran Asian Games ke-18.