Tuesday 8 December 2020

Menebak-nebak Apa yang Dipikirkan Pak Jokowi Saat Ini

Menjelang akhir tahun 2020, kita semua disuguhi sejumlah peristiwa yang luar biasa. November lalu, Rizieq Shihab yang kembali pulang dari Arab Saudi telah ‘menghentak’ seisi tanah air. Khususnya terkait keterlibatan Rizieq Shihab, yang disinyalir menimbulkan banyak keramaian dan menyalahi protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Namun tidak hanya Rizieq Shihab yang mampu menarik perhatian kita semua. Kabar mengejutkan datang dari salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju. Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo di periode kedua tersebut, terdiri dari sejumlah tokoh yang berasal dari partai politik.

Nah, kabar mengejutkan ini berasal dari Edhy Prabowo. Politisi Partai Gerindra ini diamanahi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk periode 2019-2024. Apa yang terjadi dengan Edhy…? Baru saja, pria ini ditangkap KPK.

Monday 23 November 2020

Rizieq Shihab, Figur Nomor Wahid di Benak Orang Indonesia Saat Ini

Hampir seluruh orang di negeri ini sudah amat mafhum, siapa itu Rizieq Shihab. Lelaki keturunan Arab ini dikenal sebagai seorang pendakwah. Bahkan diawal namanya acapkali disematkan sebutan Habib atau Habaib. Jadilah dia dikenal sebagai Habib Rizieq Shihab (HRS).

Sebagai pendakwah, HRS mempunyai sebuah organisasi. Organisasi yang nyaris tidak bisa dilepaskan dari image HRS itu sendiri. Organisasi ini konon memiliki massa yang cukup kuat. Kuat dan loyal, hhmm. Organisasi tersebut bernama Front Pembela Islam (FPI).

Sosok HRS memang kontroversial. Sejak tahun 2017, ia menjalankan ibadah umrah. Namun entah kenapa, HRS tak kunjung pulang ke Indonesia. Sejumlah polemik mengiringi perjalanannya selama berada di Arab Saudi. Spekulasi bermunculan, menebak-nebak apa alasan HRS tidak segera kembali ke Indonesia.

Monday 26 October 2020

Tinggal 4 Tahun Pak Jokowi Memerintah. Kamu Siap ‘Kehilangan’…?

Undang-undang telah menentukan bahwa masa jabatan Presiden Republik Indonesia hanyalah dua periode. Oleh sebab itu, seseorang boleh menjadi presiden maksimal dua kali lima, alias 10 tahun. Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Presiden keenam, adalah orang pertama yang menjalani peraturan terkait pembatasan masa jabatan presiden tersebut.

Pembatasan masa jabatan presiden menjadi hanya sebanyak dua periode, telah diberlakukan semenjak masa reformasi. Keputusan ini bercermin dari pengalaman di era Orde Baru, dimana Soeharto mampu menjabat Presiden hingga sekitar 32 tahun lamanya.

Akibatnya, kekuasaan kepala negara menjadi begitu besar. Bahkan terkesan otoriter. Tatkala gelombang reformasi bergulir, dibuatlah peraturan untuk membatasi masa jabatan presiden di Indonesia.

Wednesday 21 October 2020

Menurutmu, Gimana Kans Partai Ummat Bikinan Amien Rais…?

Saat ini, isu yang paling hangat disekitar kita adalah Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law. Tapi maaf, aku tidak akan membahas polemik soal Undang-undang ini. Aku merasa bukan kapasitasku untuk ikut-ikutan membahasnya. Daripada salah dan jatuhnya jadi sok tahu, mending aku membicarakan hal lainnya, hehe.

Yapp…, seperti judul yang sudah kububuhkan diatas. Aku lebih tertarik untuk membahas Amien Rais. Lelaki asal Yogyakarta ini, kita ketahui merupakan salah satu tokoh yang berada di sisi oposisi. Oposisi bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Acapkali, Amien Rais berseberangan dengan nyaris segala kebijakan yang dikeluarkan Jokowi sebagai kepala pemerintahan.

Namun karena Indonesia adalah negara demokrasi, apa yang ditunjukkan Pak Amien ini wajar saja. Setiap warganegara berhak mempunyai pandangan dan sikap atas apa pun, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan mengganggu kepentingan masyarakat. Apalagi Amien Rais adalah seorang politisi. Ketika dia memutuskan untuk menjadi oposan di masa Jokowi berkuasa, maka itu adalah haknya.

Saturday 19 September 2020

Partai Gelora Dukung Gibran dan Bobby Jokowi. Wow, Menarik Nih!

Sampai kapan ya, pandemi covid-19 ini akan menerpa…? Sampai kapan kita akan terus menjaga jarak satu sama lain? Sampai kapan kita perlu memakai masker yang kadang membuat tak nyaman itu? Huufft...

Tetapi kita semua tidak boleh menyerah. Kita semua harus tetap bersemangat dan jangan sampai lengah. Salah satu cara menghindari virus corona adalah melakukan berbagai protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan, memakai masker. Tak lupa menjaga jarak jika berada di tempat umum. Dan menghindari perjalanan yang tidak begitu mendesak.

Pandemi covid-19 sepertinya belum akan usai dalam waktu dekat. Hal ini lantaran vaksin yang belum siap. Kita berharap, vaksin covid-19 akan segera siap dan bisa digunakan secara massal.

Saturday 12 September 2020

Kamu Masih Penasaran dengan Partai Baru Besutan Pak Amien Rais…?

Salah satu tujuan menulis adalah menyalurkan ide mau pun gagasan yang muncul di kepala. Dan ide atau gagasan itu terbit, diantaranya sebagai reaksi atas sebuah stimulus. Nah, stimulus yang kumaksud kali ini adalah pernyataan terbaru dari seorang pria tua. Pria tua itu bernama Amien. Amien…, siapa hayoo?

Okelah. Tak perlu banyak bermain kata-kata. Apalah aku ini. Aku cuma sisa jus sianida yang tak pandai bermain diksi. Pria tua yang kumaksud adalah Amien Rais. Seorang bapak yang konon berasal dari Yogyakarta, dan ramai dijuluki sebagai ‘Bapak Reformasi’. Bapak Reformasi…?! Oh really?

Aku tumbuh besar di zaman 1990-an. Masih segar di ingatanku. Saat aku SD, foto presiden yang terpampang diatas papan tulis adalah Pak Harto. Namun semuanya berubah drastis. Menjelang pergantian tahun ajaran baru, tepatnya di bulan Mei 1998. Sejumlah peristiwa memilukan terjadi di ibukota. Pun di beberapa kota lainnya.

Saturday 5 September 2020

PSI Usung Giring Jadi Capres 2024. Serius atau Gimmick…?

Apa yang terbersit di benakmu tatkala mendengar Partai PSI? Aku coba menebaknya. Sebagian dari kalian akan melabeli PSI sebagai partainya anak muda. Namun barangkali ada pula yang menganggap PSI sebagai partai yang suka cari perhatian alias caper. Benarkah…?
Sepengetahuanku, PSI adalah sebuah partai politik yang relatif masih bisa disebut partai baru. Menurut informasi yang tercantum di laman Wikipedia, PSI yang memiliki kepanjangan Partai Solidaritas Indonesia berdiri pada 16 November 2014. Itu berarti partai ini belum genap enam tahun.
PSI yang mempunyai warna dominan merah dan ada gambar bunga di logonya ini, menjadi warna baru dalam konstelasi politik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dari sejumlah figur yang menjadi pentolannya, aku menandai setidaknya dua wanita cantik yang menjadi kader-kader utama PSI.

Saturday 22 August 2020

Partai Baru yang Bernama Gelora. Kamu Tertarik…?

Konstelasi atau percaturan politik memang tidak pernah bisa ditebak. Kukira hal ini sungguh benar adanya. Di belahan bumi mana pun, peta politik selalu berubah seperti arah angin. Tak pernah pandang bulu. Tak peduli apa pun.
Di benua Afrika bagian barat, baru saja terjadi pergolakan. Kali ini negara Mali yang ketiban sampur. Di sana baru saja terjadi kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Huuftt pokoknya, jalannya peta politik memang tidak pernah sama.
Begitu juga dengan di Indonesia. Aku kasih contoh, dimasa 2004 hingga 2014 Partai Demokrat sungguh digdaya. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden dua kali berturut-turut. Demokrat memenangkan pemilu legislatif pada 2009.

Sunday 16 August 2020

Fahri Hamzah, Antara Penghargaan dari Jokowi dan Partai Gelora Bikinannya

Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Presiden Joko Widodo menganugerahkan sejumlah penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap mempunyai kontribusi terhadap bangsa Indonesia.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden pada Kamis, 13 Agustus lalu. Sebagian diantaranya ditujukan kepada tenaga medis yang wafat karena menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi covid-19. Selebihnya, adalah figur-figur yang pernah menjadi pentolan lembaga-lembaga tinggi negara.
Salah dua dari figur yang dimaksud adalah Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Uuhhh…, mungkin ada diantara kalian yang langsung mual tatkala membaca dua nama tokoh ini. Duo F, begitu istilah yang tersemat kepada mereka berdua, merupakan Wakil Ketua DPR periode 2014-2019.

Saturday 8 August 2020

Gagal Lewat Partai Berkarya, Mas Tommy Mau Bikin Partai Apa Lagi…?

Keluarga Cendana. Apabila kita mendengar istilah ini, sebagian besar dari kita tentu akan memikirkan hal yang sama. Istilah ‘Keluarga Cendana’ merujuk pada keluarga dari presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Meski Pak Harto telah wafat sejak 2008 lalu, namun anak cucunya masih lekat memperoleh julukan sebagai Keluarga Cendana.
Walau pun era Orde Baru telah tumbang lebih dari 22 tahun yang lalu, tetapi kita tidak bisa menafikan betapa legendarisnya Keluarga Cendana. Pak Harto boleh lengser dari jabatan presiden. Namun para anggota keluarga ini masih mempunyai ‘kemampuan’ yang cukup kuat untuk mencengkeram sesuatu. Sesuatu yang diinginkan oleh mereka. Lebay ya? Biarin deh, emang kenyataannya begitu ‘kan…?
Salah satu bukti dari kekuatan para anggota Keluarga Cendana adalah keberadaan Partai Berkarya. Bagi yang tidak familiar, Berkarya merupakan partai politik yang dikomandoi oleh Hutomo Mandala Putra. Pria yang lebih akrab disapa Tommy Soeharto ini, konon adalah anak kesayangan dari mendiang Pak Harto.

Friday 31 July 2020

Gibran Rakabuming Mau Ikut Pilkada? Take It Easy…!

Untuk beberapa kasus, pelaksanaan pilkada tak ubahnya pemilihan presiden. Atmosfernya begitu panas. Mendapat sorotan tajam dari media massa. Dan bahkan sampai menimbulkan gesekan di tengah masyarakat.
Ingatkah kamu dengan pilkada DKI Jakarta pada 2017…? Barangkali pemilihan gubernur Jakarta kala itu akan menghadirkan kenangan yang tak lekang oleh waktu. Meski ‘hanya’ untuk memilih pemimpin di Ibukota Negara, namun efeknya mungkin terasa hingga ke masyarakat yang jauh dari Jakarta.
Pilkada DKI 2017 memang ‘menghadirkan’ tokoh-tokoh yang fenomenal. Ada Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, sang petahana yang terdapat stigma ‘double minoritas’ pada dirinya. Ada mantan Mendikbud Anies Baswedan. Dan ada Agus Yudhoyono, sang ‘Pangeran Cikeas’ penerus trah Partai Demokrat.

Tuesday 5 May 2020

Ramadan Kali Ini Mengingatkanku dengan Sosok Gus Dur



Ramadan memang bulan yang istimewa. Oleh sebab itu, amatlah lazim jika setiap Muslim ingin bertemu dengan bulan Ramadan setiap tahunnya. Ada sejumlah keutamaan, yang hanya terdapat didalam Ramadan, dan tidak tersedia di bulan-bulan lainnya.
Alhamdulillah. Doa yang kupanjatkan di tahun lalu, dikabulkan oleh Allah. Di penghujung Ramadan tahun lalu, aku bermunajat. Dan barangkali kalian pun juga memanjatkan permohonan yang sama. Semoga masih tersedia umur, dan bertemu dengan Ramadan lagi di tahun depan.
Dan…, detik ini aku sedang mengembuskan napas di bulan suci Ramadan. Syukur alhamdulillah. Tahun ini aku masih beruntung. Karena masih berkesempatan berjumpa dengan Ramadan. Marhaban yaa Ramadan…

Thursday 23 April 2020

Wonderful Life: Anak Disleksia yang Istimewa



Seruan untuk berdiam di rumah selama belum redanya wabah covid-19, membuat sejumlah media televisi nasional berinisiatif menghadirkan tayangan-tayangan yang lebih menarik.
Hal ini semata agar masyarakat terpaku di depan layar televisi, dan tetap betah tinggal di rumah. Dan ingat, mayoritas masyarakat Indonesia hanya memiliki pesawat televisi sebagai media hiburan. Cuma sebagian kecil saja yang sanggup mengakses internet (baca: Youtube) sebagai pengobat kebosanan.
Seperti TVRI misalnya. Stasiun televisi plat merah ini tentu menjadi corong utama pemerintah untuk menyampaikan segala sesuatu kepada segenap rakyat. Di masa pandemi covid-19, seluruh kegiatan belajar anak-anak di sekolah terpaksa dihentikan. Bergeser menjadi belajar secara mandiri di rumah masing-masing.


Sunday 12 April 2020

Sesuatu yang Kudapatkan dari ‘Work From Home’


Salam jumpa semuanyaaa…! Uhh setelah beberapa purnama, akhirnya aku menyambangi blog ini lagi. Satu artikel lagi yang berhasil kuunggah kali ini. Yah, cuma tulisan-tulisan nggak penting, yang sekadar menjadi wadahku untuk berekspresi. Menjadi momen untuk menyampaikan reaksi atas berbagai peristiwa, mau pun segala hal yang memantik pikiranku.
Aku sangat yakin. Mayoritas yang membaca tulisan ini adalah orang-orang Indonesia. Warga +62 yang mempunyai ciri dan karakteristiknya yang telah mendarah daging. Kalau begitu, aku ingin menyapa kalian sekali lagi!
Wahai para pembaca blogku, apa kabar…? Hmm, aku masih belum mendengar jawabanmu. Baiklah, aku tanya sekali lagi. APA KABARR…?! Are you okay? Situ masih hore…? Hahahahaaa.

Tuesday 4 February 2020

Benarkah Tingkat Literasi di Indonesia Masih Rendah…?


Officially, artikel ini adalah tulisan pertamaku di tahun 2020 ini. Tulisan yang kubuat dan sengaja kuunggah di blog. Tujuannya tak lain cuma satu. Agar blog ini terus aktif. Meski kuakui intensitas menulisku sudah jauh berkurang. Namun aku berusaha untuk tetap menulisi blog ini.
Hhmm, tidak hanya sekadar untuk membuat blog ini tetap update. Artikel kali ini juga menjadi salah satu mediaku untuk menorehkan apa-apa yang terbersit di benakku. Seperti judul diatas. Benarkah tingkat literasi di negeri ini masih rendah…?
Barangkali kamu akan penasaran. Kenapa tiba-tiba aku melemparkan isu terkait tingkat literasi ini? Hhmm, tentu ada sebabnya. Pekan lalu, ketika asyik men-scroll linimasa akun Facebook-ku, aku menemukan sebuah artikel. Artikel yang ditulis oleh salah seorang teman di masa SMP.