Saturday 23 June 2018

Amien Rais Bilang Partai Setan, Habiburokhman Ngomong Mudik Neraka. Selanjutnya Apa Lagi Bos…?


Tak ada yang lebih menyenangkan, selain mendengarkan setiap pernyataan dari para elit politisi. Khususnya dari para elit yang berada di kelompok kontrapenguasa, alias oposisi. Ya, Indonesia yang menganut paham demokrasi, memungkinkan adanya kelompok politik yang berada di luar pemerintahan.
Kelompok oposisi inilah, yang biasanya bertugas sebagai penyeimbang dari pemerintahan yang sedang berkuasa. Mereka bisa melemparkan berbagai kritik, apabila pemerintah dinilai layak untuk menerimanya. Pun, pihak oposisi juga bisa menyumbang masukan untuk jalannya pemerintahan. Meski mereka tidak termasuk ke dalam lingkaran kekuasaan.
Adanya kelompok oposisi, telah melengkapi kehidupan demokrasi di tanah air. Dengan kehadiran para oposan, harapannya pemerintah tidak berjalan secara absolut. Oposisi menjadi pihak yang secara tradisional, merupakan ‘lawan’ dari pemerintah. Menjadi pihak yang dapat lebih leluasa untuk melontarkan kritik dan saran kepada pemerintah.

Seperti yang terjadi di masa pemerintahan presiden Joko Widodo saat ini. Sebagai penguasa, Jokowi harus menghadapi sejumlah pihak yang berperan sebagai oposisi. Fakta ini amatlah wajar. Tidak semua kekuatan politik di negeri ini, menjadi pendukung dari Jokowi. Ada kekuatan politik yang kontra dengan sang presiden.

Diantara para oposan tersebut, salah satunya adalah Amien Rais. Siapa yang tidak kenal beliau. Ia dianggap sebagai salah satu pencetus era reformasi. Lelaki ini mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadikannya sebagai salah satu parpol elit saat ini.
Namun, banyak pandangan miring yang ditujukan kepadanya. Pria ini dianggap arogan. Bahkan tak sedikit yang menganggapnya ambisius. Karena sejak reformasi bergulir pada 1998, Amien Rais dianggap memiliki tujuan utama yang terselubung. Yakni ingin menjadi RI-1. Wuaduhh…
Seperti yang terjadi belakangan. Amien Rais seolah tak pernah absen untuk melontarkan berbagai pernyataan, yang dianggap menyudutkan pemerintah. Entah apa yang ada di benak pak tua ini. Mungkin ia merasa lebih senior, ketimbang Jokowi yang sedang berkuasa sekarang.
Bagi Amien Rais, selalu ada celah yang bisa dimasuki, yang digunakan untuk menyerang pemerintah. Bagiku sih, lebih tepatnya untuk menyerang Jokowi sebagai presiden. Aku tak tahu pasti. Ini hanyalah asumsiku belaka. Menurutku, Amien Rais telah terserang penyakit iri kepada Jokowi. Yuk ah, istighfar. Semoga anggapanku salah.



Beberapa waktu yang lalu, Amien Rais bahkan sempat melontarkan satu pernyataan yang terasa kontroversial. Menurutnya, partai politik di Indonesia terbagi ke dalam dua jenis. Pertama adalah partai Allah. Dan yang kedua adalah partai setan. Haduuhh…, apa-apaan ini?!
Banyak yang menganggap, bahwa dikotomi soal parpol oleh Amien Rais itu adalah upaya politis menjelang pemilu 2019. Ya, sebagai tokoh senior yang dianggap berjasa telah mencetuskan reformasi, sepertinya Amien berharap. Bahwa pernyataannya ini sanggup memberikan dampak yang nyata terhadap psikologis rakyat.
Adanya labelling partai Allah dan partai setan, sudah pasti mengundang perdebatan. Karena Amien sendiri tidak memaparkan, yang seperti apa partai Allah dan partai setan tersebut. Masyarakat dibuat tenggelam oleh persepsinya masing-masing. Yang akhirnya, menimbulkan kecurigaan di tengah-tengah masyarakat. Huh…!
Belum selesai polemik terkait partai Allah dan partai setan, muncul lagi istilah lain yang tak kalah dahsyatnya. Kali ini berasal dari seorang politisi partai Gerindra, Habiburokhman. Ckckckkk…, mendengar namanya, kamu sudah bisa membayangkan orangnya yang mana? Kalau belum, nih aku kasih fotonya!
Habiburokhman, politisi Gerindra. Pic source: news.detik.com

Habiburokhman. Politisi Gerindra, yang sudah pasti bertingkah layaknya seorang oposan. Orang yang satu ini memang ajaib. Lelaki ini acapkali menggunakan akun media sosialnya untuk mengumbar kritiknya kepada pemerintah.
Salah satu yang fenomenal, Habiburokhman pernah mengatakan bahwa dirinya kesasar di jembatan Semanggi di Jakarta. Ya, jembatan Semanggi yang ikonik itu telah mengalami pengembangan. Namun sayangnya, kemajuan ini dianggap keburukan oleh pihak oposisi. Salah satunya adalah Habiburokhman.
Yang terbaru, Habiburokhman melemparkan pernyataan buruk mengenai kinerja pemerintah di musim mudik Lebaran barusan. Lelaki ini menyebut bahwa terdapat ‘neraka’ di perjalanan mudik yang dijalaninya.
Usut punya usut, pernyataan ini dipicu oleh kegiatan mudik yang dilakukan Habiburokhman, dua hari sebelum Idulfitri pekan lalu. Ia yang mudik ke Lampung, berujar bahwa mobilnya terjebak macet di pelabuhan Merak.
Namun pernyataannya ini malah mengundang sanggahan dari sejumlah pihak. Ia dianggap lebay, padahal faktanya tidak seburuk yang digambarkannya. Apalagi fakta yang terungkap kemudian, ternyata Habiburokhman tidak melihat dan merasakan sendiri kemacetan di pelabuhan Merak, yang diklaimnya sebagai neraka mudik tersebut. Yang mudik lewat Merak adalah sopirnya. Sedangkan ia mudik menggunakan pesawat.
Ckckckkkk…, luar biasa si Habiburokhman ini. Usahanya untuk menyerang pemerintah, sungguh niat bukan main! Tetapi yang ada, ia malah di-bully oleh masyarakat. Bahkan ada seorang warga yang akhirnya melaporkan Habiburokhman, karena pernyataan soal mudik ‘neraka’ yang dinilai berlebihan dan bahkan merupakan pembohongan publik!
pic source: dok.pribadi

Hhmm…, aku memahami. Kenapa akhirnya seorang warga yang ternyata mahasiswa itu berani melaporkan Habiburokhman ke polisi. Masalahnya karena pernyataan politisi Gerindra itu ada indikasi tidak sesuai fakta. Ungkapannya sungguh lebay! Dan bisa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Well…, sungguh aku tak begitu peduli dengan segala polah para politisi yang berada di kelompok oposisi tersebut. Biarlah mereka bertingkah seenak udelnya. Karena masyarakat tidaklah bodoh seperti yang mereka bayangkan.
Aku pribadi sih, sering hanya menganggap segala ucapan para oposan itu sebagai banyolan belaka. Tetapi kadang aku juga merasa geli. Ungkapan-ungkapan yang keluar dari mulut mereka sungguh memuakkan!
Amien Rais bilang partai setan. Habiburokhman ngomong mudik neraka. Terus, selanjutnya istilah apa lagi bos, yang mau kalian lontarkan…?!