Tuesday 17 July 2018

Dear Pak Jokowi, Tolong Siapkan Pawang Hujan Buat Asian Games. Ndak Guyon Lho Ini?!


Sebulan terakhir, kita semua dimanjakan oleh perhelatan olahraga terbesar di muka bumi. Ya, di Rusia sono diadakan Piala Dunia. World Cup yang menjadi hajatan terakbar di jagat sepak bola, telah sukses diselenggarakan. Prancis menjadi kampiun di edisi tahun ini. Menggenapi gelar negeri anggur itu dengan torehan dua kali juara dunia. Setelah sebelumnya pernah mereka ukir di edisi 1998.
Sekarang, Piala Dunia sudah selesai. Channel Trans TV yang sebulan terakhir amatlah akrab dengan remote control, tampaknya bakal kembali tergeser. Lha bagaimana tidak…? Karena di luar siaran Piala Dunia, tayangan di Trans TV didominasi acara ‘haha-hihi’ dan misteri. Wuaduuhh.



Baiklah. Mari mulai lupakan segala euforia terkait World Cup di Rusia kemarin. Karena aku ‘sepakat’ dengan pernyataan Pak Prabowo. Dia ‘kan pernah bilang kalau ndak suka dengan tayangan Piala Dunia. Alasannya…? Karena ndak ada Indonesia di ajang tersebut.

Hik hik hikkk…, jangan di-bully dulu ucapan Prabowo ini. Ada benernya juga, lho. Hehee. Indonesia memang belum kesampaian mencicipi atmosfer persaingan di kancah tertinggi olahraga sepak bola itu. Pernah sih, dulu. Tahun 1938, dan Indonesia masih bernama Hindia Belanda.
Oleh sebab itulah. Aku mencoba menularkan virus ‘realistis’. Di hati kecilku aku berharap. Semoga setelah membaca artikel ini sampai tuntas, kamu bakal sadar diri. Bahwa kita sebagai bangsa Indonesia, mempunyai agenda lebih penting ketimbang nonton Piala Dunia barusan.
Jokowi Memanah di Countdown Asian Games, 18 Agustus 2017. Pic source: bolasport.com

Bahkan agenda ini luar biasa sekali…! Seusai kamu mengamati foto yang kupajang di atas, kamu mungkin sudah mulai bisa menebak. Kemana artikel ini akan bermuara. Ya, ada event olahraga terakbar se-benua Asia, yang akan berlangsung di Indonesia bulan Agustus besok.
Agustus lhoo…?! Sudah tinggal menghitung hari! Tepatnya sehari pasca peringatan hari kemerdekaan. Mulai 18 Agustus 2018 nanti, Indonesia menjadi tuan rumah ajang Asian Games.
Mungkin Asian Games tidak sebesar event Olimpiade. Tetapi patut diingat. Asian Games diikuti oleh lebih dari 40 negara-negara se-Asia. Kau tahu sendiri, Asia adalah benua terbesar dan terpadat jumlah penduduknya. Jadi kita sebagai rakyat Indonesia, sebagai salah satu bangsa di kawasan Asia, dan tentu saja sebagai host Asian Games, boleh ‘sesumbar’. Asian Games adalah multievent terakbar kedua di dunia, di bawah Olimpiade. Pede aja lageee…!
Kamu masih ingat dong, sama foto yang kupajang di atas? Menunjukkan Pakde Jokowi yang sedang menghunus busur. Beliau sedang membidikkan anah panah, sebagai simbol dimulainya countdown Asian Games, pada 18 Agustus 2017 yang lalu.
Ya, di era pemerintahan Presiden Jokowi-lah, Indonesia ketiban sampur menjadi tuan rumah untuk penyenggaraan Asian Games ke-18. Sudah selayaknya, kehormatan dan amanah ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Karena bagaimana pun juga, Asian Games tentu lebih ribet dan kompleks, ketimbang Sea Games yang levelnya cuma se-Asia Tenggara. Ini se-Asia lho Bung…?!



Namun tidak bisa dipungkiri. Selain menjelang pelaksanaan Asian Games, kita semua juga disibukkan dengan hiruk-pikuk menjelang tahun politik 2019. Apalagi pilkada 2018 telah usai. Kini, fokus para politisi adalah melangkah menuju pemilu tahun depan.
Lihat, dan amatilah di linimasa medsos. Kubu kecebong dan kubu kampret tak henti-hentinya berperang. Masing-masing sibuk dengan data dan klaimnya sendiri-sendiri. Sudah pasti tak ada yang mau kalah. Terutama kaum kampret. Duuhh…, rai gedheg-nya bukan main!
Padahal, ada satu peristiwa yang harusnya mampu mempersatukan kita semua. Mau cebong kek. Mau kampret kek. Mending setop dulu, gih?! Nggak capek perang mulu…? Apa nggak lebih baik, energinya dipakai buat promosi Asian Games? Kan lebih bermanfaat gitu…?
Tetapi ya sudahlah. Toh, aku juga cuma warganet biasa. Aku juga tidak tinggal di Jakarta atau Palembang, yang menjadi dua kota utama tempat perhelatan Asian Games 2018. Yang bisa kulakukan adalah, ya turut promosi tipis-tipis melalui media sosial. Pokoknya, sebagai warga Indonesia aku juga turut senang. Karena sebentar lagi bakal diadakan event sekelas Olimpiade di tanah air.
Oh ya. Aku juga mau ngasih saran buat para panitia. Barusan kita semua sudah lihat final Piala Dunia. Masih pada inget, ‘kan? Kalau pas seremonial pemberian hadiah, Moskow tiba-tiba diguyur hujan. Hujannya lumayan deres lagi?!
Tim Prancis yang diguyur hujan, kala menerima tropi Piala Dunia, Minggu, 15 Juli 2018. Pic source: joe.co.uk

Meski hujan ini tidak mengganggu euforia final Piala Dunia, namun barangkali rasanya kurang sreg aja. Selebrasi yang harusnya bisa lebih ekspresif, tetapi karena hujan ya tidak bisa di-loosss gitu.
Alam memang tidak dapat diprediksi. Namun kita masih bisa berusaha dengan berdoa. Aku pribadi sih berharap. Ketika nanti Asian Games digeber, tidak ada keadaan cuaca yang mengganggu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kehujanan ketika seremoni final Piala Dunia 2018. Pic source: express.co.uk

Hujan memang rezeki dari Tuhan. Bukannya menolak hujan yang notabene adalah salah satu bentuk rezeki dari-Nya. Namun alangkah lebih mantap, jika opening dan closing ceremony Asian Games bisa berlangsung dalam keadaan cerah alias tidak hujan.
Jadi, dear Pakde Jokowi. Tolong sediakan pawang hujan buat Asian Games. Meski saran ini terdengar konyol, tetapi kita semua nggak mau ‘kan, kalau upacara pembukaan dan penutupan Asian Games jadi kurang greng lantaran hujan?
Mungkin bisa minta rekomendasi kepada Bang Fadli Zon. Soalnya menurut Fadli, lembaga survei ‘kan kalah hebat ketimbang dukun?! Psstt…, jangan dianggap serius ya!