Sunday, 13 July 2025

Rumah Untuk Alie: Perempuan dan Bullying

Pada masa libur Idulfitri lalu, sejumlah film layar lebar dirilis oleh banyak rumah produksi. Tatkala aku menonton Pabrik Gula, ada beberapa iklan yang diputar sebelum filmnya dimulai. Salah satu iklan yang membuatku tertarik adalah trailer film yang berjudul Rumah Untuk Alie.

Sesaat setelah trailer Rumah Untuk Alie diputar, aku sepintas membahasnya dengan Bapak. Ujarku kepada Bapak kala itu, sepertinya Rumah Untuk Alie adalah film yang mengisahkan penderitaan seorang perempuan. Khususnya seorang gadis remaja.

Dan akhirnya, aku tak menunda waktu supaya aku bisa menonton Rumah Untuk Alie tatkala awal dirilis. Long weekend ini, aku langsung bergerak ke Padang untuk menghampiri bioskop kesayangan. Ada beberapa film baru yang ingin kutonton. Pilihan pertama kujatuhkan kepada Rumah Untuk Alie. Aku menonton di XXI Plaza Andalas, pada Jumat, 18 April.

Thursday, 10 July 2025

Silaturahmi Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) Bukittinggi ke Perpustakaan Proklamator Bung Hatta

Menurut Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 6 Tahun 2020, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta. Hal inilah yang membuat Perpustakaan Proklamator Bung Hatta memiliki kekhususan yang membedakannya dengan perpustakaan lainnya.

Salah satu upaya diseminasi pemikiran Bung Hatta, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperingati hari lahir Bung Hatta yang jatuh setiap tanggal 12 Agustus. Pada tahun 2025, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berencana melaksanakan Pekan Literasi Bung Hatta. Sejumlah kegiatan dipersiapkan untuk menjadi aktivitas unggulan, dalam rangka mengenang dan menekuri nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan Bung Hatta.

Saturday, 5 July 2025

Apresiasi Pemustaka Perpustakaan Proklamator Bung Hatta melalui Julita

Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Sebagai lembaga yang menyediakan pelayanan untuk publik, sebuah perpustakaan akan dianggap eksis jika terdapat pemustaka yang memanfaatkan fasilitas dan koleksi bahan pustaka yang dipunyainya.

Dari tahun ke tahun, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta terus berimprovisasi guna menjadi perpustakaan yang sanggup memenuhi kebutuhan dari segenap pemustaka. Hal ini terbukti dengan jumlah pemustaka yang signifikan di setiap tahunnya. Tanpa adanya pemustaka atau pengguna perpustakaan, sulit kiranya bagi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta untuk membangun eksistensi yang diakui oleh semua kalangan.

Thursday, 3 July 2025

Benchmarking Perpustakaan Kementerian PANRB ke Perpustakaan Proklamator Bung Hatta

Berdasarkan Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 6 Tahun 2020, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan koleksi literatur mengenai Bung Hatta. Perpustakaan Proklamator Bung Hatta memiliki sebuah ruang galeri yang khusus menyimpan dan melayankan buku maupun koleksi lainnya terkait Bung Hatta.

Sehubungan dengan tugas dan fungsi yang dijalankan ini, tak jarang Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menjadi tujuan dalam mempelajari seperti apa pengelolaan perpustakaan yang memiliki kekhususan. Meski begitu, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga tetap menyediakan koleksi buku-buku umum, sebagai bentuk pelayanan prima kepada segenap masyarakat.

Saturday, 21 June 2025

Diskusi Relevansi Perpustakaan di Era Digital

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka. Oleh karenanya di masa kini, sebuah perpustakaan nyaris tidak bisa berdiri sendiri, tatkala harus menjalankan fungsinya sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Untuk itu, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta amat terbuka dengan berbagai pihak dalam rangka menjalin kerja sama demi mengimplementasikan fungsi perpustakaan sesuai yang diamanatkan undang-undang. Salah satunya dengan menghadirkan ruang untuk Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi pada Kamis (19/06/2025).

Melalui program dialog luar studio yang bertajuk Inspirasi Kita, RRI Pro 2 Bukittinggi melakukan produksi di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Acara dialog yang berlangsung pada pukul 14.00 hingga 15.00 wib tersebut, mengusung tema “Perpustakaan di Era Digital: Apakah Masih Relevan?”.

Saturday, 14 June 2025

Hikayat Hotel dan Keluhan Pimpinan

Pada suatu masa, aku pernah menjadi sekretaris pimpinan di kantor tempatku bekerja. Yah, selayaknya sekretaris, aku pernah menjalani pekerjaan yang erat kaitannya dengan kepala instansi. Aku mencatat agenda dan jadwal-jadwalnya. Aku mengingatkannya setiap saat. Bahkan, tak jarang aku harus mendampinginya, kemana pun kegiatan yang beliau jalani.

Pada masa itu, termasuk tatkala aku harus menyiapkan kebutuhan pimpinan saat hendak melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Memesan tiket pesawat, hingga memastikan beliau memperoleh penginapan yang sesuai keinginan.

Ada satu pengalaman, suatu waktu aku memesan hotel untuk pimpinan lantaran perjalanan dinas ke Jakarta. Seperti biasa, aku memesan hotel via aplikasi dan membayarnya melalui fasilitas corporate credit card. Setelah memesan hotel maupun pesawat, biasanya aku langsung mengunduh kuitansinya. Tentu saja sebagai dokumen pendukung untuk mengerjakan SPJ. Yah, begitulah dunia plat merah, hahaa.

Wednesday, 14 May 2025

Kereta Brawijaya dan Salah Pilih Kursi Jomblo, Hadeehh

Kereta api rasanya tidak terpisahkan dari kehidupanku. Barangkali kalimat tersebut terdengar berlebihan. Namun, aku memang sungguh familiar dengan moda transportasi yang satu ini. Sejak masih duduk di bangku SD, aku sudah terbiasa menggunakan sepur (kereta api, Bahasa Jawa) yang dikelola PT. Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut. 

Semasa kecil, kedua orangtuaku kerap membawaku bepergian menggunakan kereta api. Kami berdomisili di Malang, dan keluarga besar kedua orangtuaku mayoritas tinggal di Blitar. Dengan kereta api, kami sekeluarga melakukan perjalanan ke Blitar. Entah itu pada momen mudik Idulfitri, atau saat aku dan kakakku sedang liburan sekolah.

Penataran, adalah rangkaian kereta yang membawa kami dari Malang ke Blitar, maupun sebaliknya. Oh ya, selain akrab dengan kereta Penataran, pada 2005 aku akhirnya merasakan kereta api jarak jauh untuk pertama kalinya. Kereta yang kunaiki tersebut adalah Gajayana. Dari Malang, aku dan ibuku mengunjungi saudara di Jakarta. Wuahh … pengalaman itu masih membekas di benakku.