Membiasakan
gemar membaca adalah pekerjaan yang tidak mudah. Hal ini disampaikan Kepala
Perpustakaan Nasional RI Prof. E. Aminuddin Aziz, M.A., Ph.D pada pembukaan Pekan
Literasi Digital Universitas Andalas, pada Rabu (13/8/2025). Kepala Perpustakaan
Nasional merupakan salah satu pembicara kunci yang mengisi Pekan Literasi
Digital, yang menjadi rangkaian kegiatan Bakti Universitas Andalas tahun 2025.
Bertempat di Auditorium Universitas Andalas, Kepala Perpustakaan Nasional memaparkan hakikat kecakapan literasi di hadapan mahasiswa baru Universitas Andalas. Para mahasiswa baru ini berasal dari berbagai program studi yang tersebar di 15 fakultas. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional, kesukaan atas membaca adalah salah satu faktor dapat meningkatkan kemampuan literasi dari seorang individu.
Apabila
seseorang telah memiliki kemampuan literasi yang memadai, maka dirinya akan
mampu memilah dan memilih berbagai informasi yang beredar sungguh deras
belakangan ini. Prof. Aminuddin menegaskan hakikat literasi, yakni kemampuan
untuk menggunakan informasi, baik tekstual maupun nontekstual untuk meningkatkan
kualitas hidup. Informasi nontekstual juga terkait dengan pemahaman antar atau
lintas budaya. Jadi, kecakapan literasi adalah kemampuan berpikir untuk tingkat
yang lebih tinggi.
Pic source: dok. pribadi |
Dalam
penyampaiannya, Prof. Aminuddin mengundang sejumlah mahasiswa untuk
berinteraksi di panggung. Beliau terlibat diskusi, seraya menunjukkan contoh
konkret terkait kecakapan literasi yang menjadi titik fokus dalam pidato
kuncinya kali ini. Menurut Prof. Aminuddin, terdapat tujuh elemen yang mendukung
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pertama adalah menilai, membuat penilaian
berdasarkan kriteria dan standar. Kedua adalah menganalisis, yakni memecah
materi menjadi beberapa bagian dan menghubungkan antarbagian tersebut dengen
keseluruhan struktur atau tujuan.
Ketiga
adalah memahami, membangun pemaknaan berdasarkan pesan instruksional yang
terdiri dari komunikasi lisan, tulisan dan grafis. Keempat mencipta, yakni
meletakkan elemen-elemen secara bersama dalam satu bentuk yang koheren atau
keseluruhan fungsional. Kelima menyintesiskan, yakni merangkai informasi tentang
sebuah persoalan yang diperoleh dari berbagai sumber untuk kemudian disusun
menjadi satu kesatuan yang utuh. Keenam menerapkan, dan ketujuh adalah mengenali
yaitu menemukan persoalan yang layak untuk mendapatkan perhatian khusus, dan kemudian
berusaha mencari dan menemukan hakikatnya.
Pic source: dok. pribadi |
Selain
itu, Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan sejumlah tantangan untuk menuju penguatan
literasi dalam transformasi perguruan tinggi. Di antaranya perubahan paradigma
pembelajaran di era digital, seperti kesulitan yang dialami para tenaga
kependidikan dalam mengintegrasikan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran.
Kita juga harus selalu waspada dan cermat dalam menghadapi arus informasi yang
melimpah.
Kepala
Perpustakaan Nasional menyampaikan terima kasih kepada civitas akademika
Universitas Andalas, atas kesempatan mengisi kegiatan Bakti Universitas Andalas.
Khususnya kepada Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM., Akt., CA., CRGP., selaku Rektor
Universitas Andalas. Selepas dari Auditorium, Kepala Perpustakaan Nasional menyempatkan
diri menyambangi Perpustakaan Universitas Andalas.
Pic source: dok. pribadi |
Pic source: dok. pribadi |
No comments:
Post a Comment