Friday, 22 August 2025

Kepala Perpustakaan Nasional Paparkan Hakikat Kecakapan Literasi di Hadapan Mahasiswa Universitas Andalas

Membiasakan gemar membaca adalah pekerjaan yang tidak mudah. Hal ini disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional RI Prof. E. Aminuddin Aziz, M.A., Ph.D pada pembukaan Pekan Literasi Digital Universitas Andalas, pada Rabu (13/8/2025). Kepala Perpustakaan Nasional merupakan salah satu pembicara kunci yang mengisi Pekan Literasi Digital, yang menjadi rangkaian kegiatan Bakti Universitas Andalas tahun 2025.

Bertempat di Auditorium Universitas Andalas, Kepala Perpustakaan Nasional memaparkan hakikat kecakapan literasi di hadapan mahasiswa baru Universitas Andalas. Para mahasiswa baru ini berasal dari berbagai program studi yang tersebar di 15 fakultas. Menurut Kepala Perpustakaan Nasional, kesukaan atas membaca adalah salah satu faktor dapat meningkatkan kemampuan literasi dari seorang individu.

Apabila seseorang telah memiliki kemampuan literasi yang memadai, maka dirinya akan mampu memilah dan memilih berbagai informasi yang beredar sungguh deras belakangan ini. Prof. Aminuddin menegaskan hakikat literasi, yakni kemampuan untuk menggunakan informasi, baik tekstual maupun nontekstual untuk meningkatkan kualitas hidup. Informasi nontekstual juga terkait dengan pemahaman antar atau lintas budaya. Jadi, kecakapan literasi adalah kemampuan berpikir untuk tingkat yang lebih tinggi.

Pic source: dok. pribadi

Dalam penyampaiannya, Prof. Aminuddin mengundang sejumlah mahasiswa untuk berinteraksi di panggung. Beliau terlibat diskusi, seraya menunjukkan contoh konkret terkait kecakapan literasi yang menjadi titik fokus dalam pidato kuncinya kali ini. Menurut Prof. Aminuddin, terdapat tujuh elemen yang mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pertama adalah menilai, membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Kedua adalah menganalisis, yakni memecah materi menjadi beberapa bagian dan menghubungkan antarbagian tersebut dengen keseluruhan struktur atau tujuan.

Ketiga adalah memahami, membangun pemaknaan berdasarkan pesan instruksional yang terdiri dari komunikasi lisan, tulisan dan grafis. Keempat mencipta, yakni meletakkan elemen-elemen secara bersama dalam satu bentuk yang koheren atau keseluruhan fungsional. Kelima menyintesiskan, yakni merangkai informasi tentang sebuah persoalan yang diperoleh dari berbagai sumber untuk kemudian disusun menjadi satu kesatuan yang utuh. Keenam menerapkan, dan ketujuh adalah mengenali yaitu menemukan persoalan yang layak untuk mendapatkan perhatian khusus, dan kemudian berusaha mencari dan menemukan hakikatnya.

Pic source: dok. pribadi

Selain itu, Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan sejumlah tantangan untuk menuju penguatan literasi dalam transformasi perguruan tinggi. Di antaranya perubahan paradigma pembelajaran di era digital, seperti kesulitan yang dialami para tenaga kependidikan dalam mengintegrasikan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran. Kita juga harus selalu waspada dan cermat dalam menghadapi arus informasi yang melimpah.

Kepala Perpustakaan Nasional menyampaikan terima kasih kepada civitas akademika Universitas Andalas, atas kesempatan mengisi kegiatan Bakti Universitas Andalas. Khususnya kepada Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM., Akt., CA., CRGP., selaku Rektor Universitas Andalas. Selepas dari Auditorium, Kepala Perpustakaan Nasional menyempatkan diri menyambangi Perpustakaan Universitas Andalas.

Pic source: dok. pribadi


Pic source: dok. pribadi

No comments:

Post a Comment