Saturday, 14 June 2025

Hikayat Hotel dan Keluhan Pimpinan

Pada suatu masa, aku pernah menjadi sekretaris pimpinan di kantor tempatku bekerja. Yah, selayaknya sekretaris, aku pernah menjalani pekerjaan yang erat kaitannya dengan kepala instansi. Aku mencatat agenda dan jadwal-jadwalnya. Aku mengingatkannya setiap saat. Bahkan, tak jarang aku harus mendampinginya, kemana pun kegiatan yang beliau jalani.

Pada masa itu, termasuk tatkala aku harus menyiapkan kebutuhan pimpinan saat hendak melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Memesan tiket pesawat, hingga memastikan beliau memperoleh penginapan yang sesuai keinginan.

Ada satu pengalaman, suatu waktu aku memesan hotel untuk pimpinan lantaran perjalanan dinas ke Jakarta. Seperti biasa, aku memesan hotel via aplikasi dan membayarnya melalui fasilitas corporate credit card. Setelah memesan hotel maupun pesawat, biasanya aku langsung mengunduh kuitansinya. Tentu saja sebagai dokumen pendukung untuk mengerjakan SPJ. Yah, begitulah dunia plat merah, hahaa.

Sebelum memesan hotel, aku selalu make sure kepada pimpinan. Apakah hotel yang hendak kupesan sudah sesuai keinginannya. Untuk perjalanan dinas ke Jakarta kala itu, aku dan pimpinan sudah menyepakati sebuah hotel. Sebut saja hotel A. Hotel A ini dekat dengan lokasi dinas yang hendak beliau kerjakan.

Kupikir, dalam perjalanan dinas kala itu tidak akan terjadi masalah. Hotel A memang sudah menjadi langganan. Sudah beberapa kali aku memesan hotel A untuk akomodasi pimpinan selama dinas di Jakarta.

Sebenarnya memang bukan masalah besar. Kala pimpinan pulang dari dinas tersebut, beliau tetiba curhat. Curhatnya adalah terkait fasilitas yang dia temui di hotel A. Ada apa memang? Padahal di dinas-dinas sebelumnya saat menggunakan hotel A, beliau tak pernah komplain.

Usut punya usut, pimpinan tidak nyaman dengan kebijakan hotel A terkait fasilitas air minum untuk tamu. Pengalaman menginap yang kala itu dia alami, hotel A tak lagi menyediakan air minum kemasan di dalam kamar. Gantinya, pihak hotel A sudah menyediakan sebuah teko dan gelas di setiap kamar. Lalu para tamu bisa mengambil air di dispenser yang tersedia di setiap lantai hotel.

Nah, kala itu pimpinan sambat kepadaku kalau beliau tidak suka dengan layanan air minum seperti itu. Ia lebih suka disediakan air minum dalam kemasan. Tak perlu harus membawa-bawa teko dan mengisinya dengan air yang ada di dispenser. Apalagi harus sampai ke luar kamar. Buat dia, itu merepotkan!

Sebagai sekretaris yang baik, kala itu aku cukup menyimaknya. Ya, kadang yang perlu dilakukan hanyalah mendengarkan keluhan pimpinan. Setelah itu, baru dicatat dan dijadikan referensi kala serving beliau di waktu berikutnya.

Terkait sikap pimpinan yang tidak nyaman terhadap layanan air minum secara mandiri yang disediakan hotel A, aku memakluminya. Pimpinanku ini orang yang sudah cukup berumur. Usianya sudah kepala lima. Tak heran, jika dia menginginkan sesuatu yang praktis.

Barangkali buat dia, membawa-bawa teko kaca dan harus ke luar kamar untuk sekadar mengambil air minum adalah hal yang menyebalkan. Jika memang bisa disediakan air kemasan di dalam kamar, kenapa tidak? Toh, bukannya konsumen adalah raja?

Lalu bagaimana dengan pendapatku? Sebenarnya aku tidak masalah dengan pilihan manajemen hotel untuk tak lagi menyediakan air kemasan di dalam kamar. Hal ini dilakukan semata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ya, pihak hotel ingin menjalankan eco friendly.

Dengan menyediakan teko dan gelas, kupikir para tamu hotel bisa lebih leluasa dalam memanfaatkan fasilitas air minum yang disediakan oleh hotel. Kalau air di teko habis, tinggal ambil lagi. Sepuasnya. Jika air di dispenser sudah menipis, tinggal kontak pihak hotel untuk segera mengisi ulang galon airnya. Sesimpel itu.

Pic source: dok. pribadi

Baru saja aku liburan di Banda Aceh. Aku menginap di Plum Hotel Lading. Dan hotel ini juga menerapkan fasilitas air minum yang tersedia di dispenser, di setiap lantai hotel. Aku cukup nyaman dengan fasilitas ini. Karena aku bisa mengambil air minum sesuka hatiku. Hahaa.  

No comments:

Post a Comment