Monday 7 May 2018

Daripada Pakai Kaos Provokatif, Mending Pakai Jaket Asian Games Kayak Pak Jokowi!


Gerakan massa yang menamakan dirinya sebagai Ganti Presiden 2019, rupanya semakin menembakkan manuvernya. Setelah berhasil membuat ‘keonaran’ di arena Car Free Day (CFD) di Jakarta pada 29 April lalu, tampaknya belum cukup memuaskan libido yang menjalari kelompok ini.
Ya, seperti kita ketahui bersama. Pada hari Minggu, 29 April kemarin, terdapat sebuah kejadian dugaan persekusi yang menimpa seorang ibu-ibu bernama Susi Ferawati. Dan yang mengintimidasi perempuan ini adalah sejumlah orang yang jelas-jelas mengenakan kaos bertuliskan tagar #2019GantiPresiden.
Peristiwa ini sempat menjadi topik panas pekan lalu. Hingga Susi Ferawati memutuskan melaporkan peristiwa tidak mengenakkan yang dialaminya, kepada Polda Metro Jaya. Entah bagaimana kasus ini bakal menggelinding.
Tetapi yang patut mendapatkan perhatian selanjutnya adalah, kelompok yang masih sangat getol menggaungkan wacana ganti presiden di 2019 nanti. Yah, anggap saja kelompok ini sebagai golongan yang tidak pro kepada pemerintah. Karena kalau mereka pro kepada pemerintah, lalu buat capek-capek kampanye mau ganti presiden segala…? Aneh!

Kelompok “ganti presiden” ini, pada hari Minggu, 6 Mei kemarin, masih sempat-sempatnya menunjukkan eksistensinya. Menurut berita dari tribunnews.com, ketika mereka tidak diperbolehkan memasuki kawasan CFD, mereka tidak kehilangan akal. Kelompok ini menggelar aksinya di dekat pagar kawasan Monas.
Ahh…, aku tak peduli dengan aksi yang dimotori oleh Mardani Ali Sera itu. Dia yang merupakan dedengkot PKS, kurasa tak mengherankan lagi jika menjadi ‘dalang’ dari aksi yang katanya berupa deklarasi akbar gerakan ganti presiden 2019 tersebut.
Bodo amat, laah…!
Aku pribadi, lebih respek dengan Pak Jokowi. Diantara berbagai hantaman isu miring yang menderanya, ia terlihat tak bergeming. Jokowi tetap fokus bekerja, meskipun ada sebagian kecil rakyat yang selalu saja nyinyir kepadanya.



Seperti aksi nyata yang coba ditunjukkan Pak Jokowi pada hari Kamis, 3 Mei kemarin. Terdapat sebuah acara yang diadakan di kompleks Istana Bogor. Sejumlah siswa SMA berprestasi yang merupakan pengurus OSIS di sekolahnya masing-masing, diundang untuk hadir di Istana Bogor.
Pada kesempatan bertemu dengan anak-anak SMA tersebut, ada satu hal dari Pak Jokowi yang mencuri perhatian. Lelaki ini tampak mengenakan sebuah jaket hitam. Jaket ini bukan sembarangan. Ada pernak-pernik seputar Asian Games yang menempel di jaket itu.
Jaket bertema Asian Games 2018 yang dikenakan Jokowi. Pic source: tribunnews.com

Sungguh, bagiku ini merupakan satu BUKTI. Bahwa presidenku ini benar-benar bekerja. Bukan lagi sekadar wacana. Tentu ada maksud tertentu dibalik pemakaian jaket bertema Asian Games tersebut.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk ajang olahraga terbesar di benua Asia. Ya, Asian Games ke-18 bakal berlangsung di tahun ini. Tentunya ada beragam persiapan yang harus dilakukan, agar penyelenggaraan Asian Games bisa sukses. Sukses sebagai tuan rumah. Juga sukses secara prestasi olahraga.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menyukseskan Asian Games, sudah pasti adalah promosi. Promosi harus digencarkan, apalagi ajang ini relatif tinggal menghitung hari. Sekitar tiga bulan lagi. Ya, Asian Games akan dimulai pada 18 Agustus 2018 nanti.
Bagiku, apa yang dilakukan Pak Jokowi ini, adalah salah satu strategi promosi yang cukup jitu. Sebagai seorang presiden, tentu ia bakal terus-menerus memperoleh sorotan. Apapun yang dikerjakannya, pasti bakal dibahas. Apapun yang dipakainya, pasti jadi buah bibir.


Begitu juga dengan jaket hitam bertema Asian Games kali ini. Dengan menunjukkannya kepada khalayak, harapannya muncul awareness bagi segenap masyarakat. Kesadaran bahwa sebentar lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah suatu ajang olahraga yang besar. Dengan begitu, masyarakat akan terpikir tentang Asian Games di Agustus nanti.
Ya, sudah selayaknya kita semua bersukaria menyambut multievent akbar empat tahunan tersebut. Sepanjang sejarah Asian Games, Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah. Yakni pada edisi keempat di tahun 1962 lampau. Waooww…, sudah lama sekali.
Jokowi berfoto bersama siswa-siswa SMA pengurus OSIS berprestasi se-Indonesia, di Istana Bogor pada 3 Mei 2018. Pic source: bola.com

Sebagai seorang presiden yang merupakan pucuk pimpinan tertinggi, kuacungkan jempol untuk Pak Jokowi. Ia berusaha menyampaikan kepada para anak buahnya. Bagaimana seharusnya dalam menyongsong Asian Games. Yaitu dengan antusias! Sekalipun baru ditunjukkan dengan pemakaian jaket.
Well, kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut. Kalau kamu masih menganggap dirimu sebagai bangsa Indonesia, please! Tolong redam sejenak egomu. Kamu boleh tidak suka dengan Jokowi. Itu hakmu. Kamu boleh mendukung tokoh lain sebagai presiden RI di 2019 besok.
Tetapi tolonglah. Rem sejenak libidomu itu. Daripada energimu habis buat aksi-aksi “Ganti Presiden”, mending salurkan waktu luang dan uangmu untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Lepaskan sejenak kaos ‘ganti presiden’-mu. Ganti dengan kaos atau jaket bertema Asian Games. Itu bakal lebih membuatmu tampak sebagai orang Indonesia.
Ya, Asian Games bukan cuma buat warga Jakarta, Palembang, atau Jawa Barat yang ketiban sampur. Asian Games adalah event untuk seluruh masyarakat Indonesia!