Saturday 19 May 2018

Nyawa Dibalas Nyawa, Aman Abdurrahman Dedengkot JAD Dituntut Hukuman Mati, Kamu Setuju?


Kabar dari ranah terorisme masih menjadi headline. Yang terbaru, seorang narapidana kasus terorisme yang bernama Aman Abdurrahman, dituntut hukuman mati. Ckckckkk…, hukuman mati? Waduhh, jika jaksa di persidangan sampai ‘tega’ menuntutnya untuk mendapatkan hukuman yang paling maksimal itu, maka sosok Aman Abdurrahman ini barangkali memang ‘luar biasa’.
Luar biasanya ini tolong jangan disalahartikan. Tatkala seorang pesakitan sampai dituntut hukuman seumur hidup atau bahkan mati, berarti perbuatan yang dilakukannya memang extraordinary. Kejahatannya dianggap super, dan layak diganjar hukuman yang setimpal, yaitu pidana mati.

Mungkin kamu semua sudah tahu. Siapakah Aman Abdurrahman ini. Lelaki yang selama bulan Mei ini bak selebritis. Namanya sering disebut di media. Dimulai sejak pecahnya kerusuhan yang dilancarkan napi terorisme di Mako Brimob Depok. Konon, para napi yang sedang kesetanan itu, meminta untuk dipertemukan dengan Aman Abdurrahman.
Aman Abdurrahman. Pic source: megapolitan.kompas.com

Menurut kabar, Aman Abdurrahman merupakan pemimpin dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kudengar perannya amatlah sentral: menjadi peneguh ideologis di kelompok ini. Sepertinya JAD sebelas duabelas dengan sebuah kelompok yang di era tahun 2000-an cukup populer di telinga kita masyarakat Indonesia.
Ya, JAD mengingatkanku dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI). JI adalah kelompok radikal yang menjadi dalang sejumlah tindakan terorisme di tanah air. Diantaranya bom Bali 2002, bom hotel Marriott 2003, bom Kedubes Australia 2004, bom Bali 2005, dan bom hotel Ritz Carlton-Marriott 2009. Semua kejadian peledakan bom diatas, masih membekas kuat di benakku.
Kembali ke kelompok JAD. Aku tak tahu pasti. Karena informasi yang kudapat juga berasal dari media massa biasa. Namun yang jelas, JAD ini berbeda dengan JI. Kalau JI konon berafiliasi dengan jaringan Al Qaidah, maka JAD tampaknya berafiliasi dengan kelompok teroris ‘kekinian’, yakni ISIS.



But whatever. Aku pribadi tak peduli. Mau JI-lah, mau JAD-lah. Aku tak ambil pusing dengan penyebutan namanya. Tetapi aku terganggu dengan sepak terjangnya. Ya bagaimana tidak terganggu…?! Wong kelompok ini berani menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, kok!
Bagaimana tidak menghalalkan segala cara…? Kelompok ini berani dan tega, melancarkan aksi-aksi kekerasan, untuk menaklukkan siapa pun yang dianggapnya musuh. Dan yang juga patut digarisbawahi, JAD tidak mengakui NKRI dan dasar negara Pancasila! Waahh…, sudah edan itu namanya! Siapa pun yang tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara, silakan enyah dari bumi Indonesia!
Aku sangat menyambut baik keputusan jaksa yang menuntut agar Aman Abdurrahman dihukum mati. Tak usah repot-repot membicarakan soal hak asasi manusia di kasus ini. Karena kejahatan yang dilakukannya, nyata-nyata telah menodai rasa kemanusiaan itu sendiri. Jadi buat apa membela si Aman dengan dalih HAM…?!
Aku malah khawatir. Apabila si Aman ini tidak dibinasakan, maka otak dan sepak terjangnya akan tetap membahayakan. Pria ini bisa terus melancarkan aksi propagandanya, untuk mengelabui para simpatisannya agar bertindak sesuai ideologi dan kemauannya.
Mahathir Jadi PM Malaysia di Usia 92 Tahun, Prabowo Masih 66 Tahun, Kamu Mau?
Tidak sedikit, orang-orang dungu yang karena termakan oleh bujuk rayu dan ‘bimbingan’ dari Aman Abdurrahman, mereka berangkat untuk menunaikan ‘jihad’ ke Suriah. Namun sayangnya, banyak diantaranya yang kembali pulang ke Indonesia.
Nah, sekembalinya ke tanah air, orang-orang ini tetap tidak waras. Mereka menganggap Indonesia seperti Timur Tengah. Sebuah medan pertempuran yang pantas untuk diperjuangkan. Diperjuangkan gundulmu kuwi…?!
Pada intinya, aku sepakat jika Aman Abdurrahman, sang dedengkot JAD ini diberangus. Karena bila masih memberinya kesempatan untuk bernapas, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi aksi-aksi radikal lainnya.
Sudah cukup sejumlah aksi pengeboman maupun kekerasan yang dilakukan para anggota kelompok JAD itu! Apa yang mereka lakukan murni sebuah kejahatan kemanusiaan! Tak ada ceritanya, memperoleh ganjaran surga dengan melakukan aksi bom bunuh diri. Apalagi menggunakan anak-anak sebagai martir. Memang sudah gila JAD itu!
Kalau kamu masih cinta dan sayang dengan tanah air Indonesia, mari kita sama-sama bergandengan tangan. Mari kita kawal kasus Aman Abdurrahman, hingga vonis mati itu benar-benar dijatuhkan dan dilakukan! Juga bentengi diri kita masing-masing dari paham radikal dan ekstremisme.