Tuesday 24 April 2018

Merindukan Bu Khofifah Tampil di “Mikrofon Pelunas Utang”


Apabila kamu adalah pemirsa setia televisi lokal, barangkali kamu mengenal sebuah acara yang mengudara di channel Indosiar. Program ini bertajuk Mikrofon Pelunas Utang. Jika ditilik, Mikrofon Pelunas Utang (MPU) bisa dikategorikan kedalam genre acara realitas. Sesuai dengan judulnya, MPU adalah sebuah acara yang bertujuan membantu seseorang untuk melunasi utang-utang yang dimilikinya.
Menurut informasi yang kubaca di Wikipedia, MPU pertama mengudara di Indosiar sejak April 2017. Namun bagiku, acara ini mulai menarik perhatianku sejak bulan Ramadan tahun lalu. Ya, jadi sekitar Mei-Juni 2017 kemarin. Sambil menunggu waktunya berbuka puasa, aku dan keluargaku sering menonton MPU di layar Indosiar. Yah, daripada nonton sinetron, mending nonton acara realitas, ‘kan…? Hehee.
Mikrofon Pelunas Utang. Pic source: indosiar.com
Setelah beberapa kali aku menonton acara ini, aku cukup tertarik dengan pengemasan MPU. Secara program, bagiku MPU tetaplah acara yang diproduksi Indosiar, yang tujuannya tentu untuk menjaring profit sebanyak-banyaknya. Termasuk untuk mencapai rating yang tinggi. Karena MPU memang sengaja dipasang Indosiar di jam primetime, yang on air mulai jam lima sore.

Setiap episodenya, MPU menghadirkan dua orang peserta. Masing-masing peserta mempunyai jumlah utang yang berbeda. Mereka diundang datang untuk mengadu nasib di MPU. Harapannya, utang yang dimiliki bisa berkurang atau bahkan lunas! Syaratnya? Mereka berdua harus ‘bertanding’. Bertanding dalam hal tarik suara.



Ya, MPU menjadi suatu program yang berusaha memadukan kontes menyanyi dengan konsep reality show. Tetapi jangan coba-coba dibandingkan dengan adu bakat macam Indonesian Idol atau Liga Dangdut Indonesia. Kualitas peserta yang hadir di MPU, kebanyakan tentu tidak selevel dengan peserta di Idol atau LIDA.
MPU memang tidak bertujuan untuk mencari bakat-bakat terpendam. Melainkan sebatas menghadirkan adu menyanyi, sebagai seleksi untuk memasuki babak utama. Babak utama yang menentukan, siapakah peserta yang bakal membawa hadiah untuk melunasi utang-utangnya.
Oke, itu adalah sekelumit mengenai acara MPU. Aku sengaja membahasnya cukup detil, karena pasti ada beberapa diantara kalian yang belum mengetahui, seperti apakah program MPU tersebut.
Oh ya. Dari sejumlah episode MPU yang tayang pada bulan Ramadan tahun 2017 kemarin, kuakui ada beberapa episode yang berkesan. Berkesan, karena menghadirkan tokoh yang ‘luar biasa’.
Jadi begini. Setiap episode MPU, selalu menghadirkan tiga orang juri. Juri bertugas untuk mengomentari penampilan para peserta, dan menentukan satu peserta terbaik, yang berhak mengikuti babak final di akhir acara. Juri yang dihadirkan oleh Indosiar, cukup beragam. Walaupun mayoritas merupakan selebriti, namun MPU sempat menghadirkan beberapa tokoh yang istimewa.
Sebut saja Rano Karno. Mantan gubernur Banten itu, sempat mengisi beberapa episode MPU. Selain Rano, ada pula Yenny Wahid, putri presiden keempat, Gus Dur. Juga ada Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah…? Yang pernah jadi Menteri Sosial itu…?! Wuiihhh,,, luar biasa!
Ya, kamu benar. MPU pernah menghadirkan Bu Khofifah, ketika tahun lalu masih menjabat sebagai Menteri Sosial. Bagiku ini sungguh luar biasa. Aku memberikan apresiasi kepada Indosiar. Karena telah sukses menghadirkan seorang tokoh, yang sudah pasti amatlah berkaitan dengan visi yang diusung dalam acara MPU.


Ekspresi Khofifah Indar Parawansa, saat menjadi juri dalam program MPU pada Juni 2017. Pic source: dok.pribadi

Bagaimana tidak berkaitan…? MPU adalah suatu program yang bertujuan untuk membantu orang-orang, untuk melunasi utang yang dimilikinya. Nah logikanya, orang-orang yang berutang tersebut, tentu mayoritas berasal dari kalangan masyarakat miskin. Mereka miskin dan kekurangan, hingga sampai perlu untuk berutang. Berutang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan didalam kehidupannya.
Berbicara warga miskin, ini merupakan domain dari Kementerian Sosial, yang kala itu dipimpin oleh Khofifah. Dengan hadirnya Bu Khofifah di MPU, beliau bisa langsung berhadapan dengan warga miskin, yang kebetulan menjadi peserta di program MPU.



Ketika menonton hadirnya Bu Khofifah di beberapa episode MPU, aku sungguh terpana dengan perempuan yang satu ini. Bukan saja lantaran aku dan beliau sama-sama orang Jawa Timur. Tetapi lebih dari itu. Melalui acara MPU yang disiarkan secara live oleh Indosiar, Khofifah bisa memanfaatkannya untuk memaparkan apa saja program dari pemerintah untuk menanggulangi para warga yang tergolong miskin.
Tidak sekadar menjelaskan. Bahkan Bu Khofifah turut mengajak para ‘anak-buah’-nya di Kemensos, untuk ikut hadir di acara MPU. Tujuannya, ketika ada warga atau peserta yang memerlukan bantuan, pihak Kemensos bisa langsung mem-follow up. Wow…, ini merupakan cara sederhana yang bagiku langsung tepat sasaran. Bukan lagi sebuah pencitraan! Karena semuanya disiarkan oleh Indosiar, sebagai media televisi yang bisa menjadi jaminan bahwa Bu Khofifah melalui Kemensos tidaklah mengada-ada. Langsung memberikan action.

Merindukan Bu Khofifah Tampil di MPU
MPU memang tidak selalu tayang di sepanjang tahun. Ada kalanya ia break, dan digantikan oleh program Indosiar lainnya. Namun beberapa minggu belakangan, acara MPU kembali mengudara di layar Indosiar. Ya, MPU kembali tayang pada jam 17.30 WIB. Ia tetap setia mengisi slot primetime.
Sayangnya, host atau pembawa acara MPU sudah berubah. Biasanya, Okky Lukman yang menggawangi acara ini. Tetapi Okky Lukman lebih memilih tampil di Hitam Putih-nya Trans 7. Sedangkan host MPU diisi oleh Irfan Hakim. Yah, sebagai penonton aku bosan! Ibaratnya, Irfan lagi Irfan lagi. Kayak Indosiar nggak bisa hiring host yang lain saja.
Namun lebih dari itu. Meskipun konsep dan kemasan MPU relatif tidak banyak perubahan, tetapi aku jadi merindukan seorang tokoh untuk hadir sebagai juri di MPU. Ya, seperti yang sudah aku tuliskan di judul artikel ini. Entah kenapa, aku merindukan Bu Khofifah, untuk kembali hadir di MPU.
Tetapi itu sepertinya tidaklah mungkin. Sekarang Menteri Sosial tak lagi dijabatnya. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Jawa Timur. Ya, bersama Emil Dardak, Khofifah menjadi pasangan calon nomer urut 1 di pilgub Jatim. Tentu Bu Khofifah sekarang disibukkan dengan agendanya mengelilingi daerah-daerah di seantero Jatim. Berupaya untuk menggaet perhatian dari segenap masyarakat Jawa Timur.
Penampilan Khofifah tatkala menjalani Debat Publik 1 dalam rangkaian Pilgub Jatim (10/4/2018). Pic source: dok.pribadi

Ya, aku sejenak rindu dengan segala kelugasan dari Bu Khofifah. Kala memaparkan berbagai program untuk rakyat miskin, tatkala menjadi juri di acara MPU. Lalu bagaimana dengan Menteri Sosial yang sekarang…? Ehmm…, Idrus Marham? Eeww…