Sunday 31 January 2021

Bu Risma untuk Gubernur DKI 2022? Nanti Dulu…

Ada yang menarik dalam konstelasi politik di penghujung tahun 2020 kemarin. Dua penggawa presiden di Kabinet Indonesia Maju menjadi pesakitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka adalah Edhy Prabowo yang menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Juliari Batubara yang menjabat Menteri Sosial.

Presiden Jokowi pun tidak tinggal diam. Kedua menteri tersebut dicopot untuk melanjutkan proses hukumnya. Dan puncaknya, pada 23 Desember 2020 Jokowi melantik enam menteri baru. Tidak hanya Menteri Kelautan Perikanan dan Menteri Sosial saja yang berubah. Ada empat kementerian lainnya yang juga berubah nakhoda.

Kementerian Sosial yang ditinggalkan Juliari Batubara, akhirnya diisi oleh Tri Rismaharini. Sosok wanita yang satu ini bukanlah nama baru di jagat politik tanah air. Bu Risma, sangat tersohor sebagai pejabat Walikota Surabaya.

Tak dapat dipungkiri, Surabaya bukanlah daerah sembarangan. Ibukota provinsi Jawa Timur ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Baik secara besaran keadaan ekonominya maupun jumlah penduduknya.

Di masa lalu, banyak yang menggadang-gadang Bu Risma untuk melanjutkan kiprah politik di Jakarta. Setelah dianggap sukses dalam memimpin dan menata Kota Surabaya, tak sedikit kalangan akar rumput yang mendorongnya untuk hijrah ke Ibukota. Tentunya setelah menahbiskan masa jabatan di Surabaya.

Suara-suara agar Bu Risma sudi turun gunung untuk mengikuti kontestasi Pilkada Gubernur Jakarta pada 2022, cukup santer di linimasa media sosial. Hal ini barangkali dipicu oleh kinerja Gubernur Jakarta incumbent yang dirasa jauh dari harapan.

Kalau aku pribadi, suara-suara seperti ini adalah sah-sah saja. Setiap orang mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya. Dan setiap figur memiliki hak yang sama untuk terjun ke kancah politik, selama dirinya memiliki kemampuan alias capable.

Aku jadi teringat dengan musim Pilkada Jakarta 2012 lalu. Tiba-tiba Pak Jokowi yang merupakan Walikota Solo, memberanikan diri untuk berkontestasi dalam Pilgub DKI. Dan takdir menjadikannya Gubernur Jakarta terpilih, bersama wakilnya Basuki Tjahaja Purnama.

Saat ini, kurasa muncul lagi nuansa-nuansa yang tak jauh berbeda. Bahwa terdapat pejabat daerah yang dirasa mampu untuk menjadi pemimpin di Ibukota Negara. Dan sosok itu mengarah ke Bu Risma, mantan Walikota Surabaya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini. Pic source: okezone.com

 

Euforia untuk mendorong Bu Risma agar sudi mengikuti Pilkada Jakarta, mungkin lantaran kekecewaan terhadap gubernur yang sekarang. Tak sedikit pihak yang menganggap Anies Baswedan tidak cukup mumpuni dalam membenahi segala permasalahan di ibukota. Bisa jadi, pihak-pihak yang mendorong Bu Risma untuk terjun ke Pilkada DKI, adalah pembenci atau haters-nya Anies Baswedan.

Saat ini Bu Risma telah berada di Jakarta. Beliau sedang mengemban amanah baru sebagai Menteri Sosial. Menjadi salah satu penggawa Kabinet Indonesia Maju. Sebagai Menteri Sosial, Bu Risma sedang dituntut untuk menunjukkan performa yang sesuai harapan.

Skandal bantuan sosial Covid-19 yang ditorehkan Juliari Batubara, adalah noktah yang perlu dibereskan oleh Bu Risma. Apalagi saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Bu Risma dituntut untuk jeli dalam menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial dari Pemerintah.

Belum lagi sejumlah bencana alam yang terjadi di awal tahun 2021 ini. Menjadikan pekerjaan Bu Risma meningkat drastis, lantaran banyak titik yang harus ditanggulangi secara cepat dan cermat dalam waktu yang bersamaan.

Oleh sebab itu, biarkan Bu Risma fokus dengan tugasnya sebagai nakhoda di Kementerian Sosial. Oke, ini adalah pendapat pribadiku. Jangan terlalu berharap bahwa Bu Risma akan tertarik untuk mengikuti Pilkada Jakarta di 2022 nanti.

Sosok Bu Risma saat ini kupikir lebih dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya warga DKI Jakarta saja. Jadi, akan lebih bijak untuk memberi ruang dan dukungan pada Bu Risma untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial. Jangan sampai kepindahannya ke Jakarta hanya untuk memenuhi dahaga politik, untuk mencari figur pemimpin baru di Ibukota.

No comments:

Post a Comment