Thursday 31 January 2019

Sandi Uno Gandeng Nissa Sabyan untuk Kampanye. Signifikan Nggak…?


Pemilu 2019 tak lama lagi akan menghampiri kita semua. Ingat, ya. Buat kamu yang mempunyai hak suara, jangan disia-siakan. Percaya, deh. Di hari pencoblosan pada tanggal 17 April nanti, pemerintah pasti menjadikannya hari libur. Jadi nggak ada alasan buat golput. Yuk, kita ramaikan TPS kita masing-masing…!
Oh ya. Baru saja KPU mengumumkan daftar calon legislatif yang pernah menjadi terpidana kasus korupsi. Sip! Masyarakat memang berhak tahu. Siapa saja caleg yang ternyata pernah menggarong uang rakyat di masa lalu.
Fiuuhh, mari kita escape caleg-caleg eks koruptor itu. Serba-serbi terkait pemilu presiden, tampaknya lebih menarik untuk dipergunjingkan. Kabar terbaru yang menampilkan aktivitas yang dilakoni para kandidat pilpres, kelihatannya lebih asyik untuk diikuti. Ya, kan…?

Debat antarkandidat pilpres telah terlaksana satu kali. Tepatnya pada Kamis, 17 Januari kemarin, kita telah sama-sama menyaksikan. Seperti apa penampilan dua pasang calon presiden dan wakil presiden, yang akan berlaga pada pilpres nanti.
Tetapi kali ini aku tidak akan membahas debat perdana tersebut. Aku lebih suka membicarakan satu hal, yang terjadi persis sehari sebelum debat pertama kemarin. Hmm, bagi yang belum tahu, akan kujelaskan.



Jadi begini. Pada Rabu, 16 Januari lalu, calon wapres nomer urut 02, Sandiaga Uno, mengadakan sebuah pertemuan. Pertemuan ini kemudian disampaikan ke khalayak luas, melalui akun media sosialnya. Sandi Uno dan istrinya, Nur Asia, ternyata mengadakan pertemuan dengan kelompok musik Sabyan Gambus.
Sabyan Gambus…? Wow, menarik nih. Secara pribadi, aku baru mengenal siapa itu Sabyan Gambus pada pertengahan tahun 2018 yang lalu. Tepatnya pada bulan Ramadan. Di bulan puasa itu, amatlah lazim ketika lagu-lagu bernuansa religi lebih banyak dikumandangkan.
Hal ini tentunya wajar. Ramadan adalah bulannya ibadah. Dengan diputarnya lagu-lagu bernapaskan religi tersebut, suasana yang terbangun diharapkan dapat lebih kental. Lebih mendukung untuk masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Nah, Sabyan Gambus inilah, salah satu grup musik yang intens menyuguhkan lagu-lagu religi yang menggugah. Lagu-lagu Sabyan cukup mendominasi, tepatnya ketika bulan Ramadan 2018 kemarin. Jadi menurut pengamatanku, grup Sabyan mulai dikenal secara luas sejak keaktifannya pada bulan puasa yang lalu.
Membicarakan Sabyan Gambus, aku jadi membandingkannya dengan musisi Maher Zain. Masih ingat kan, dengan penyanyi yang satu ini…? Pada bulan Ramadan tahun 2011 silam, tiba-tiba muncul satu lagu religi yang sangat populer di telinga masyarakat Indonesia. Lagu itu berjudul Insha Allah.
Nah, Maher Zain lah yang membawakan lagu syahdu tersebut. Aku masih ingat betul. Kala itu saking populernya, lagu ini diputar di hampir semua tempat publik. Di mal, di sekolah-sekolah. Bahkan ketika ada acara buka bersama di kantor tempatku bekerja, lagu Insha Allah sampai diputar berulang-ulang. Karena saking booming-nya kala itu.
Kalau Maher Zain merupakan penyanyi Swedia keturunan Lebanon, maka grup Sabyan Gambus adalah asli dalam negeri. Tetapi menurutku, mereka berdua memiliki kesamaan.
Kesamaannya terletak pada momen kemunculannya di industri musik tanah air. Baik itu Maher Zain mau pun Sabyan, mereka memanfaatkan momen bulan Ramadan sebagai waktu yang pas untuk memperkenalkan diri ke hadapan publik Indonesia.
Dengan materi musik yang spesifik di jalur religi, kurasa Maher Zain dan Sabyan Gambus beruntung. Karena kemunculan mereka tepat tatkala suasana sedang kental dengan berbagai ritual di bulan Ramadan. Sehingga masyarakat lebih mudah untuk menerima suguhan musik yang mereka berdua tampilkan.




Sandi Uno Gandeng Nissa Sabyan untuk Kampanye. Signifikan…?
Jadi paham, ya? Siapa itu grup Sabyan Gambus. Intinya sih, Sabyan ini merupakan grup musik berirama gambus, yang genrenya dipengaruhi musik-musik dari gurun, alias musik dari ranah Arab.
Tetapi perlu digarisbawahi. Sabyan memang sebuah grup musik. Namun ada satu personel yang rasanya lebih kondang ketimbang grupnya itu sendiri. Dialah sang vokalis, yang bernama Nissa.  
Nissa Sabyan, idola baru para milenial. Pic source: moneysmart.id

Ya, sebagai vokalis grup musik gambus, sudah pasti Nissa ini berjilbab. Ia lantas akrab disapa sebagai Nissa Sabyan. Dan tiba-tiba, nama ini menjadi begitu familiar di telinga banyak orang. Meski pun bulan Ramadan telah lewat, namun popularitas Nissa Sabyan tidak terbendung lagi. Ia tetap menjadi incaran para awak media.
Bagaimana tidak…?! Nissa Sabyan memang memesona. Apalagi ia masih muda. Ditambah kualitas suaranya yang memang mumpuni. Jadilah, Nissa Sabyan sebagai idola baru bagi banyak orang. Terutama para milenial di negeri ini.
Fiuhh…, percayalah. Tidak ada yang meragukan pesona seorang Nissa Sabyan. Cewek ini menjelma figur yang dielu-elukan oleh banyak kalangan. Khususnya masyarakat yang menyukai musik religi, yang memang dibawakan secara apik dan menyentuh oleh Nissa beserta kawan-kawan di grup gambusnya.
Positioning yang dimiliki Nissa Sabyan inilah, yang barangkali dijadikan pertimbangan bagi tim pemenangan pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno, untuk menjadikan Nissa Sabyan sebagai salah satu amunisi dalam kampanye pilpres.
Hmm…, tentu tidak ada salahnya dengan merekrut seseorang, untuk dijadikan jurkam alias juru kampanye. Karena seorang public figure mempunyai keunggulan khusus, yang tidak dipunyai khalayak biasa.
Seorang figur publik pastinya memiliki kadar kepopuleran tertentu, yang tidak semua orang memilikinya. Dengan modal kepopuleran ini, seorang public figure dapat menjangkau massa yang lebih luas. Termasuk, mampu memberikan pengaruh yang bisa saja signifikan.
NIssa Sabyan berpose dengan Sandi Uno dan Nur Asia Uno, pada 16 Januari 2019. Pic source: instagram.com/nissa_sabyan

Sabyan Gambus secara umum, dan sosok Nissa secara khusus, barangkali match dengan target suara yang menjadi sasaran utama dari kubu Prabowo-Sandi. Sebagai musisi dengan genre musik islami, Sabyan Gambus mungkin dianggap pas untuk dijadikan jurkam.
Tak dapat dipungkiri, kubu oposisi kerapkali mengklaim kalangan umat Muslim sebagai basis utama pendukungnya. Hal ini wajar saja. Siapa pun boleh mengklaim sesuka hatinya.
Jika berbicara hitung-hitungan pemilu, suara umat Muslim memang penting. Sebagai masyarakat mayoritas, jumlahnya amatlah signifikan. Diperlukan formula dan jurus-jurus yang tepat. Untuk memperoleh suara dari kalangan Islam ini.
Profil Nissa Sabyan, sepertinya memang layak untuk menjadi jurkam. Ia mewakili dua golongan. Golongan pertama adalah kalangan Muslim. Golongan kedua adalah kaum milenial atau anak-anak muda.
Sepertinya Sandi Uno benar-benar niat untuk menggandeng Sabyan Gambus sebagai mitra untuk berkampanye. Mereka telah memulainya di Makassar pekan lalu (sumber). Baiklah. Kita lihat saja. Apakah pesona Nissa Sabyan sanggup membuat para milenial berpaling ke Bang Sandi…?  



No comments:

Post a Comment