Bagiku, menulis bukanlah kegiatan
sembarangan. Menulis telah menjadi salah satu aktivitas yang cukup rutin
kulakukan. Mungkin aku perlu menceritakan, bagaimana awal mula hingga aku terbiasa
dengan kegiatan menulis. Kumulai dengan kisahku tatkala masih duduk di bangku
Sekolah Dasar.
Aku adalah generasi yang tumbuh besar
di tahun 1990-an. Oleh karenanya, tak heran jika masa SD-ku masih menjalankan
sistem caturwulan. Jadi, dalam satu tahun ajaran bakal ada tiga caturwulan
(cawu). Setiap akhir cawu, akan dibagikan raport
yang menunjukkan nilai-nilai dari setiap mata pelajaran. Setelah pembagian
raport, kami akan menikmati liburan akhir cawu yang bisa kami isi dengan
berbagai kegiatan untuk refreshing.
Seusai liburan, kami pun kembali masuk sekolah dan menjalani cawu berikutnya. Nah, di mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya guruku akan menyuruh kami semua untuk menuliskan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selama liburan cawu. Jujur, aku paling suka dengan tugas ini. Aku bisa menuliskan berbagai peristiwa yang kualami selama liburan cawu. Entahlah, rasanya senang saja. Tatkala harus memutar otak dan mengingat-ingat kembali, apa-apa saja yang telah kualami sepanjang liburan.
Tugas menulis pengalaman selama liburan
ini, tidak sekadar dikumpulkan dan dinilai. Ada beberapa siswa yang dipilih
guruku, untuk membacakan cerita liburannya di depan seisi kelas. Kadang aku
berharap tidak dipilih oleh guruku. Karena cerita liburanku yang biasa banget
alias di sekitar rumah saja dan tidak pergi kemana-mana. Hahaa.
Yah..., itulah awal mula diriku
berkenalan dengan kegiatan menulis. Sejak SD, aku sudah terbiasa menceritakan
pengalamanku melalui tulisan. Dan ini kemudian terbawa hingga saat ini.
Sebenarnya di masa SMP dan SMA, rutinitas menulisku jauh berkurang. Baru ketika
menjejakkan kaki di dunia kuliah, aku kembali akrab dengan kegiatan menulis.
Hal ini karena aku berkutat di jurusan Ilmu Komunikasi. Dalam beberapa mata
kuliah, aku diharuskan menulis.
Sejumlah mata kuliah yang aku dapatkan, ada kaitannya dengan
jurnalistik. Oleh sebab itu, dosenku mewajibkan semua mahasiswa untuk belajar
menulis. Khususnya terkait penulisan produk jurnalistik seperti berita, opini,
dan lainnya. Kunikmati proses ini, karena aku pribadi juga tertarik dengan
kejurnalistikan.
Tahun 2008 adalah tahun ketigaku
berkuliah. Kala itu, blog menjadi pilihan yang populer bagi orang-orang
untuk menyalurkan hasrat menulisnya. Blog menjadi media yang murah meriah, dan
banyak digunakan untuk mengabadikan berbagai pengalaman dan peristiwa yang
telah terjadi. Bahkan
bagi sebagian orang, blog hanya digunakan sekadar untuk menjadi media yang
merekam catatan harian atau daily journal.
Nah, inilah yang kulakukan dengan blog.
Tak ingin kalah dengan teman-temanku di kampus, aku menjajal meng-create sebuah blog yang kuniatkan untuk mengabadikan segala sesuatu
yang ingin kutuangkan dalam bentuk tulisan-tulisan. Aku mencoba membuat
sebuah blog melalui penyedia jasa
blog yang gratisan, yakni blogspot.
Tinggal pilih template yang sudah
tersedia, dan jadilah blog sederhana buatanku.
Pic source: yoskhaz.com |
Taraaa... blognya sudah siap. Tinggal diisi dengan tulisan apapun yang kuinginkan. Dimana alamat blog yang kubuat tersebut?
Ya tentu saja di sini! Di laman yang sedang kamu baca ini.
Waaooww..., aku sungguh bersyukur
dengan lomba blog yang diadakan di Aplikasi Super. Jujur, sudah cukup lama aku tak menyambangi blogku ini. Alasannya? Klise
banget. Karena kesibukan pekerjaan di dunia nyata, hingga membuatku enggan
menuliskan sesuatu di blog kesayanganku ini.
Hei, asal kamu tahu. Blog joejoehiphiphura ini sudah kumulai sejak
September 2008. Jadi, blog ini sudah berumur 13 tahun. Sungguh perjalanan yang
luar biasa...! Sudah puluhan artikel kutulis di blog gratisan ini. Mulai tulisan
yang ringan-ringan nggak penting, sampai opini-opiniku akan berbagai peristiwa
dan fenomena.
Kenapa aku suka menulis, lebih tepatnya
blogging? Alasannya cuma satu. Karena aku bebas mengekspresikan berbagai
perasaan dan pemikiranku di blog. Aku tak begitu memikirkan, apa dampak apabila
tulisanku dibaca oleh orang-orang lain. Hal ini karena artikelku adalah murni
hasil pemikiranku sendiri. Kujadikan blogku sebagai rumah bagi ide-ide dan tempat
yang mengabadikan hasil kontemplasiku.
Blog joejoehiphiphura adalah milikku
sendiri. Aku bebas menuliskan berbagai hal di blog ini. Karena yang bertanggung
jawab adalah aku sendiri. Lain halnya jika aku menulis di platform atau media yang bukan milikku. Aku harus menyesuaikan
tulisanku dengan pakem-pakem yang ada di media yang bersangkutan. Ah, ribet!
Sepanjang 13 tahun aku mempunyai blog
joejoehiphiphura, sudah banyak pengalaman yang kurasakan. Salah satu yang
istimewa adalah, blog ini telah berhasil menembus ketatnya persyaratan Google Adsense. Ya, sejak awal 2018,
sudah ada iklan-iklan yang berseliweran di blog ini.
Pengalaman payout atau memperoleh bayaran dari hasil iklan Google, adalah
sensasi yang sungguh tiada tandingannya. Rasanya seperti terbang ke langit
ketujuh, tatkala ada transferan masuk ke rekening bank. Hahaa...
Pengalaman ini membuatku yakin bahwa,
setiap tulisan mempunyai rezekinya masing-masing. Setiap artikel yang diniatkan
untuk ditulis, memiliki euforia dan pembacanya sendiri-sendiri. Tinggal bagaimana
aku sebagai tuan rumah dari blog, bisa konsisten mengisinya dengan berbagai
tulisan.
Dengan blogging, aku bebas mengutarakan
pendapatku akan sesuatu. Namun yang utama, menulis telah menjadi sarana terapi.
Bagiku, menulis menjadi salah satu cara untuk self healing. Ada kalanya aku merasa ingin menarik diri dari
berbagai keriuhan di kehidupan ditengah masyarakat. Nah, dengan menulis inilah
kadang aku bisa me-recovery diri.
Aku percaya, kemampuan menulis itu
tidak selamanya bakat atau gifted. Semakin
sering dilakukan, maka kemampuan menulis itu akan terbentuk dengan sendirinya. Sesuatu
yang biasa diasah, maka akan tajam seiring dengan bertambahnya jam terbang. Begitu
juga dengan menulis.
Yuk menulis! You wanna try...?
No comments:
Post a Comment