Tuesday 29 March 2011

Akhirnya Putri yang Ditukar Menang

Ya. Akhirnya. Putri Yang Ditukar adalah sinetron yang saat ini, menjadi gacoan RCTI untuk meraup perhatian penonton tivi di jam primetime. Sinetron yang diantaranya diisi Nikita Willy dan Resky Aditya ini, akhirnya berhasil “benar-benar” meraih rating tertinggi sebagai sinetron yang paling banyak ditonton. Tentunya melalui raihannya sebagai drama seri terfavorit dalam Panasonic Gobel Awards 2011 (PGA), Jumat (25/03/2011) lalu.

Sinetron buatan Sinemart ini, akhirnya berhasil mengungguli saingan bebuyutan dari tivi sebelah, Cinta Fitri. Cinta Fitri, tak bisa dipungkiri, dalam 3 tahun terakhir, menjadi sinetron yang paling menyita perhatian. Dengan packaging yang dibuat season-an, maka masyarakat diharap tak terjebak kebosanan dalam mengikuti alur cerita. Dan ketika penonton rindu akan akting Shireen, Wisnu, Dinda, Adly, maupun Donita, maka langsung dibuat season Cinta Fitri selanjutnya.

Terbukti, dalam helatan PGA 2009 dan 2010 lalu, kategori sinetron dipegang oleh Cinta Fitri, dimana tayang di SCTV dan sekarang hijrah ke Indosiar. Kembali ke Putri yang Ditukar. Sinetron yang sedang jaya-jayanya, karena berhasil merebut 3 piala sekaligus di PGA 2011 ini.


Selain sinetron terfavorit, juga predikat aktor dan aktris. Tak disangka, Atalarik Syach -aktor yang saya kenal sejak bermain di sinetron fenomenal Karmila, bersama kakaknya Teddy Syach dan Paramitha Rusady sekitar masa reformasi- sukses mempecundangi para juniornya. Teuku Wisnu, Dude, Resky Aditya, dan Vino Bastian, aktor-aktor muda yang harus merelakan piala emas PGA jatuh ke tangan senior.

Juga, tentu saja aktris yang diraih Nikita Willy. Dia juga merebut gelar serupa tahun lalu lewat Safa dan Marwah. Lengkap sudah. Tiga kategori “utama”, disapu bersih oleh RCTI dan Sinemart. Meski prestasi serupa juga pernah direngkuh Cinta Fitri pada 2009. Saat itu, Wisnu dan Shireen berhasil mengawinkan gelar aktor dan aktris favorit, bersama dengan sinetronnya sekaligus. Waaahh…..

Kemenangan Putri Yang Ditukar, sudah bisa diprediksi. Bagaimana tidak? Dari 5 nominasi untuk drama seri dalam PGA 2011, 4 diantaranya tayang di RCTI. Sudah barang tentu semuanya bikinan Sinemart. Hanya satu non-RCTI, yakni Cinta Fitri.

Jadi, sebagai sinetron yang katanya ratingnya paling tinggi dari keempat nominasi yang berasal dari RCTI, tentu kans Putri Yang Ditukar amatlah besar. Cinta Fitri sudah pasti nyaris kalah, karena dikeroyok 4 nominasi (sinemart) lainnya. RCTI sebagai tuan rumah “abadi” untuk ajang PGA, tentu tak ingin tercoreng (lagi), jika sinetronnya sampai kalah dari Cinta Fitri.

Sepertinya sudah menjadi rahasia umum, RCTI sebagai stasiun tivi yang menyiarkan PGA, ikut “andil” dalam banyak segi dari ajang penghargaan ini. Mulai dari nominasi, sampai kepada pemenang. Lihat saja realitanya. Dari 16 pemenang untuk kategori program atau acara, separuh atau 8 pemenang, adalah acara milik RCTI!!!

Selain Putri Yang Ditukar (sinetron), ada program musik, yakni Dahsyat. Ada infotainment yaitu Silet. Juga ada acara anak-anak, dimana anak-anak menyanyikan lagu-lagu milik orang dewasa, Idola Cilik. Haaahhh…..

Kalau kemenangan Piala AFF 2010 dalam kategori pertandingan olahraga, memang wajar. Acara sepakbola ini membawa identitas bangsa. Yang kemudian mempopulerkan nama Irfan Bachdim, dan semakin melambungkan nama Cristian Gonzalez dan Firman Utina.

Bahkan, di sesi pidato kemenangan atau winner speech, orang RCTI sampai berkata, jika rating Piala AFF ini, telah menjadi sejarah baru dalam dunia pertelevisian Indonesia. Bahkan sampai mengalahkan rating tayangan pertandingan Piala Dunia.

Tapi menurut saya, belum ada….. atau bahkan sulit rasanya….. untuk mengalahkan rekor dan sejarah yang berhasil ditorehkan Indosiar, dalam perhelatan konser Grand Final Akademi Fantasi Indosiar (AFI) musim kedua.

Pada tayangan yang on air pada 19 Juni 2004 itu, lebih dari 70 persen penonton Indonesia yang menyalakan tivi dari jam 8 hingga 12 malam, melihat Indosiar yang sedang menampilkan 3 akademia: Tia, Haikal, dan Micky, di konser puncak AFI 2. Konser ini juga diwarnai penampilan SBY dan Wiranto, yang turut bernyanyi di panggung, dimana kala itu menjelang pilpres langsung untuk pertama kalinya di Indonesia. Sip buat Indosiar!

***

Lantas, yang patut “disorot” tentu 3 piala dari acara news yang dipunyai RCTI. Ada Seputar Indonesia untuk kategori berita. Lalu, ada talkshow berita Obama Eksklusif RCTI bersama Putra Nababan. Juga, ada Pulang Kampung Nih untuk kategori majalah berita.

Kalau Seputar Indonesia, sangat….. dan amat, terpaksa saya mengakui kemenangan ini. Padahal, dalam kategori ini, ada Kabar Petang milik tv One, yang menurut saya lebih layak meraih piala PGA.

Bukan karena saya simpatisan Golkar atau grup Bakrie. Tapi lebih karena tv One, selalu berusaha menampilkan berita yang tak sekadar berita. Meski sangat kentara aspek keberpihakan dan kepentingan dalam berita-berita tv One, namun itu lebih baik. Media harus tegas dalam menunjukkan sikapnya. Bukan mengambang dan sebatas straight news, seperti yang disajikan Seputar Indonesia.

Dan tentu, yang membuat saya tertawa galau adalah 2 piala untuk Pulang Kampung Nih, dan Obama Eksklusif Putra Nababan. Bagaimana bisa? Pulang Kampung Nih adalah acara yang dibuat RCTI hanya berdurasi 2 jam! Cuma on air saat Obama mampir ke Jakarta pada November lalu.

Bagaimana mungkin? Acara yang cuma berdurasi 2 jam, dapat menjadi favorit pemirsa, dimana waktu penilaian PGA adalah selama setahun penuh (2010)???

Lagi. Begitu juga dengan Obama Eksklusif Putra Nababan. Saya tak menampik prestasi besar seorang Nababan -yang juga meraih piala untuk presenter berita, mengalahkan selebritis jurnalis macam Tina Talisa dan Najwa Shihab- yang mampu menembus White House, untuk berbincang langsung dengan Obama. Presiden yang diagung-agungkan oleh banyak masyarakat awam Indonesia, yang padahal masih suka perang! Libya yang dibombardir NATO sekarang, menunjukkan siapa sebenarnya presiden Obama yang pernah makan sate dan bakso itu. Cuiihhhh…….

Bagi saya, tak sepantasnya talkshow berita favorit, dialamatkan ke acara ini. Padahal, di kategori yang sama, ada “megasuper” Kick Andy, talkshow terbaik menurut saya, untuk saat ini. Yang membuat saya kecewa, bagaimana bisa? Acara talkshow Obama-Nababan yang hanya diputar pada Maret 2010, dapat mengalahkan rating Kick Andy, yang on air sepanjang tahun? Aneh…. benar-benar aneh!

***

Dari 16 piala PGA untuk kategori program, dimana 8 piala diraih oleh RCTI, praktis hanya ada 8 piala lainnya untuk stasiun tivi non RCTI. Sisa 8 ini, terbagi tidak rata untuk tivi-tivi lainnya. Satu piala untuk Antv. Trans7 menggondol 3 piala. TransTV meraih 2 piala. Dan SCTV memboyong 2 piala PGA.

Tidak merata bukan? Indosiar, Metro TV, tv One, Global TV, dan si baru MNC TV, tak kebagian sepeser pun. Paling mentok, tivi-tivi itu terhibur dengan gelar individu untuk presenter atau pembawa acara yang membawakan acara-acara mereka.

Ada Super Family (Antv), wajah baru untuk program kuis.

Lalu, Trans7 dengan 3 piala. Ada Beauty and Aziz, wajah baru untuk acara talkshow hiburan. Mengalahkan dominasi Tukul dengan Bukan 4 Mata-nya. Ada juga wajah lama untuk tayangan komedi, Opera Van Java. Ditambah Galeri Sepakbola Indonesia, untuk jurnal olahraga.

Kakak Trans7, TransTV, sukses meraih 2 piala. Indonesia Mencari Bakat -yang konon meniru konsep Got Talent, yang sudah dibeli secara resmi oleh Indosiar- menang untuk acara pencarian bakat. Satu lagi dari Ala Chef, untuk kategori travel, hobi, dan lifestyle. Tentu saja menang. Presenternya saja amat sangat menarik….. Farah Quinn, getoooooo????!!!!!!!!! This is it!!!

Sementara SCTV, merenggut piala dari film tivi (ftv). Saya cukup yakin, ftv Six Million Dollar Man ditayangkan oleh SCTV. Karena saya pernah melihat, ada iklan untuk mencari dukungan bagi ftv ini, yang diputar oleh SCTV.

Yang terakhir, kategori reality show. Cukup mengejutkan. SCTV meraih piala lewat Uya Emang Kuya. Acara dengan bumbu hipnotis yang dibawakan Uya Kuya ini, sukses mengalahkan 3 pesaing berat dari TransTV. Yaitu: Termehek-mehek, Realigi, dan Jika Aku Menjadi.

Satu pesaing lagi dari Indosiar, yakni Take Celebrity Out. Padahal, acara ini menurut saya lebih layak masuk kategori komedi. Walaupun versi “serius”-nya, Take Me Out Indonesia, meraih PGA di kategori reality show, pada edisi 2010 lalu.

Selamat kembali menonton tivi.

No comments:

Post a Comment