Thursday 17 September 2015

Lukisan Berinisial SA


Lukisan Berinisial SA adalah kumpulan cerpen kedua yang dipersembahkan oleh Johar Dwiaji Putra. Setelah menelurkan kumpulan cerpen pertama yang bertajuk Peluru, kali ini Johar menggandeng Leutika Prio untuk menerbitkan kumpulan cerpen keduanya. Sama seperti buku sebelumnya, Lukisan Berinisial SA berisikan 11 cerpen. Berikut cuplikan beberapa cerpen di dalamnya:

Sebuah Hercules perlahan mendekati langit bandara Sentani. Menurut kabar dari pengeras suara, Hercules ini membawa beberapa jasad yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat Trisakti Air. Aku masih berharap sebuah keajaiban terjadi. Meski kepala Basarnas telah memastikan bahwa semua awak telah meregang nyawa. (Di Sentani Aku Menunggu)

“Lihat ini. Ini ketika Bapak dan Ibu berhasil mencapai puncak Semeru. Pendakian ini kami lakukan di tahun 1987. Kami dan teman-teman di kelompok pecinta alam, lebih memilih naik ke Semeru. Daripada mencoblos di pemilu. Karena pemenang pemilunya sudah bisa dipastikan,” cerita Ibu. (Nasi Kuning)


Sesosok tubuh ditemukan tergeletak di dekat dipan. Tubuhnya tertutupi selimut berwarna merah, nyaris tak berbusana. Ditemukan kabel earphone yang melilit lehernya. Aku terhenyak sesaat. Benar. Sosok itu seorang perempuan. Tak jauh dari posisi perempuan itu tergeletak, ada seonggok bungkus plastik. Tanpa menyentuhnya aku sudah paham. Bungkus plastik itu adalah kemasan bekas kondom. (Diary Seorang Perempuan)

Pak Mahfud yang bertugas menjadi salah satu among dalam resepsi itu, spontan menyadari bahwa ini bukan angin biasa. Ia tak bisa tinggal diam. Tak ingin suasana semakin kacau, Pak Mahfud langsung merapalkan doa-doa khusus. Di tengah orang-orang yang terkejut dan panik, ia tetap tenang. Khusyuk. Mulutnya berkomat-kamit, seraya mendongakkan kepalanya. Mengedarkan pandangannya kearah terop yang sempat melayang terangkat angin. (Resepsi)

Aku mencelos. Ahh, mendengar melodi Bengawan Solo, malah menerbitkan kegusaran di jiwaku. Membuatku tak tenang. Bengawan Solo tidak hanya menjadi salah satu lagu kesukaanku. Melainkan juga lagu favoritnya. Favorit seorang laki-laki bernama Seno. Ahh, Mas Seno... bagaimana kabarmu sekarang? (Lukisan Berinisial SA)

InsyaAllah, Anda tak akan menyesal seusai membaca buku ini. Pun, buku seharga Rp 31.500 ini, tak akan menguras isi dompet Anda. Bila berminat membaca keseluruhan cerpen di dalam buku ini, silakan komen, inbox FB Johar Dwiaji Putra, atau langsung whatsapp ke 0856 4994 0856.

Bisa juga dengan mengklik link ini.

Terima kasih, dan... selamat membaca!

No comments:

Post a Comment