Tuesday 16 September 2014

Aku Terpapar Hamdan Zoelva Effect?

Pagelaran pemilihan umum 2014 sudah berlalu. Beberapa DPRD bahkan sudah melantik orang-orang baru yang resmi menyandang predikat “anggota dewan”. Begitu juga dengan pemilihan presiden. Presiden ketujuh yang akan melanjutkan estafet yang bernama Indonesia, sudah diputuskan. Bahkan, presiden terpilih itu bersama timnya sudah mulai “bekerja”. Dalam konteks transisi, bukan dalam pemerintahan tentunya.

Pemilihan presiden tahun ini barangkali akan menjadi ajang yang tak akan terlupakan. Mau tidak mau, rakyat terbelah menjadi dua. Sebelum ada salam tiga jari yang dikumandangkan presiden terpilih dari pelabuhan Sunda Kelapa, rakyat “dipaksa” menentukan. Mau salam dua jari, atau salam merah putih.

Proses hingga memperoleh satu pasangan calon yang unggul secara final dan mengikat, harus dilalui dengan garang dan gontok-gontok’an. Di hari coblosan 9 Juli, televisi nasional ikut terbelah, laiknya pilihan rakyat. Sejumlah teve menayangkan hasil quick count, dimana pemenang adalah pasangan A. Tetapi teve-teve lainnya malah menayangkan hasil berbeda.